Bali Democracy Forum (BDF) sejak awal diniatkan sebagai forum untuk berbagi, bukan untuk mengajari. Hal ini yang membedakan BDF dengan forum-forum demokrasi lainnya.
“Sejak berdirinya Institute for Peace and Democracy (IPD) dan diselenggarakannya BDF, kami membangun satu kerangka yang kemudian diwujudukan setiap tahunnya dalam pilihan tema dan topik yang bernafaskan bahwa dalam kehidupan di sebuah bangsa, demokrasi itu tidak berjalan sendiri," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam keterangan persnya seusai membuka BDF VII di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10) pagi.
Tahun ini BDF bertemakan “Evolving Regional Democratic Architecture: The Challenges Of Political Development, Public Participation And Socio-Economic Progress In The 21st Century”. Hal ini untuk menegaskan bahwa demokrasi atau politik dan pembangunan ekonomi sama pentingnya. Tidak boleh memilih salah satu.
"Sama halnya pilihan antara kebebasan dengan keamanan yang juga penting bagi kehidupan sebuah bangsa. Semuanya penting, tidak harus dihadap-hadapkan dan bahkan ketiganya bisa kita sangkutkan," SBY menjelaskan.
Sebuah bangsa menginginkan kebebasan, kesejahteraan, dan keamanan. Inilah tema sentral BDF sejak diselengggarakan pertama kali pada 2008 lalu. BDF VII, lanjut SBY, membahas hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur demokrasi, yaitu kemajuan sosial ekonomi, pembangunan politik, dan partisipasi publik.
“Ini tidak bisa dipindah-pindahkan. Oleh karena itu, hari ini dan besok akan dielaborasi bagaimana 3 hal penting itu bisa hidup serasi, harmonis, dan saling melengkapi agar rakyat benar-benar mendapat apa yang dikehendakinya," ujar SBY.
Sebagai tuan rumah, sekaligus kesempatan terakhir memimpin BDF, Presiden SBY sengaja memilih tema “Regional Democratic Architecture: The Challenges Of Political Development, Public Participation And Socio-Economic Progress In The 21st Century” ini.
“Pemimpin, dimanapun, pada level apapun, harus mendengar aspirasi rakyatnya. Dengan ketajaman, intuisi, dan, dengan cara-cara yang ilmiah bisa diketahui apa yang dikehendaki mayoritas dari rakyat itu,” imbuhnya.
Kepada presiden RI terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo, SBY akan menyampaikan agar BDF terus diselenggarakan. "Nanti saya akan menyampaikan kepada Bapak Joko Widodo, presiden kami, agar tradisi yang penting ini bisa dilanjutkan," ujar Presiden SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved