Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa jengkel dan kembali menegur jajaran kementerian yang lamban dalam penyerapan belanja modal. Jokowi meminta seluruh menteri fokus menyerap anggaran agar pertumbuhan ekonomi bisa didongkrak.
"Ini sekali lagi saya tekankan, soal penyerapan anggaran. Terutama untuk belanja modal masih kecil sekali. Terakhir berapa, Pak Menkeu (Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro)? Masih 20 persen. Ini sudah pertengahan Agustus masih 20 persen. Hati-hati, jangan kemana-mana dulu, urus yang namanya penyerapan," kata Jokowi di hadapan para menteri yang ikut dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (19/08) siang.
Jokowi mengaku tak sabar karena sudah mengingatkan kepada menteri sejak bulan Januari lalu. Namun, Jokowi tak melihat adanya perkembangan signifikan dalam penyerapan anggaran untuk belanja modal.
Jokowi mengingatkan, apabila anggaran bisa dibelanjakan untuk biaya proyek infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi akan mulai meningkat. "Jadi, sekali lagi konsen pada penyerapan anggara. Duitnya ada!" kata Jokowi dengan nada agak tinggi.
Secara keseluruhan, realisasi belanja negara mencapai Rp913,5 trilun hingga 31 Juli 2015. Realisasi tersebut hanya 46 persen dari pagu belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp1.984,1 triliun.
Dari total itu, penyerapan belanja keseluruhan Kementerian dan lembaga hingga 31 Juli 2015 mencapai Rp261 triliun, atau hanya 32,8 persen. Sementara untuk belanja modal K/L, hanya mencapai 20 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved