Jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) semakin bertambah. Pada Jumat (19/08), terpantau ada 636 titik yang tersebar di sejumlah wilayah. Angkat itu meningkat drastis dari 447 titik yang terpantau sehari sebelumnya.
Dikatkaan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, ATT Nyarong, bertambahnya meningkatnya jumlah titik panas di Kalbar disebabkan masih banyaknya warga yang membuka ladang dengan cara membakar lahan.
“Suhu udara sebetulnya masih normal. Berada di kisaran 33 derajat celcius. Hanya saja, pembakaran lahan memang menambah jumlah titik panas secara signifikan," ujar Nyarong, Jumat (19/08).
Diterangkannya, berdasarkan laporan BMKG, hingga pukul 07.00 WITA, ada 6 wilayah di Kalbar yang memiliki titik panas tertinggi. Keenam daerah tersebut adalah Sanggau (205 titik), Kapuas Hulu (112 titik), Sintang (63 titik), Landak (56 titik), Melawi (47 titik) dan Kubu Raya (40 titik).
Meski jumlah titik panas terus bertambah, belum ada program hujan buatan atau water bombing yang diterima oleh Pemprov Kalbar. "Bantuan alat baik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) maupun BNPB belum ada. Kami harap pemerintah segera mempertimbangkan tambahan bantuan baik water bombing, tambahan alat pemadam karhutla maupun perlengkapan untuk tim pemadam kebakaran di daerah kami," ujar Nyarong.
Dia menambahkan, ada 135 titik lahan gambut di Kalbar yang juga berpotensi terbakar pada puncak musim kemarau 2016. Ratusan bidang lahan gambut tersebut tersebar di 135 desa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved