Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 diyakini di ksaran 5,1 sampai 5,5 persen. Pertumbuhan terutama didorong oleh permintaan domestik.
"Momentum pertumbuhan ekonomi 2018 terus berlanjut. Akan berada di rentang 5,1 sampai 5,5 persen dengan motor domestik sebagai pendorong utama," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan BI 2017 di JCC Senayan, Selasa malam (28/11).
Agus mengatakan, pertumbuhan ekonomi global serta pertumbuhan harga komoditas diperkirakan akan meningkat secara gradual. Sementara suku bunga dunia diperkirakan meningkat, sejalan dengan tren pengetatan kebijakan moneter di negara maju.
"Inflasi 2018 diperkirakan berada pada kisaran sasaran 3,5 plus minus satu persen," kata Agus yang juga mantan Menteri Keuangan itu.
Masih untuk 2018, pertumbuhan dana pihak ketiga dan kredit perbankan masing-masing diperkirakan sebesar 9-11 persen dan 10-12 persen. Sedangkan defisit transaksi berjalan, meski diperkirakan sedikit meningkat, namun tetap di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto.
Pada periode 2019-2022, pertumbuhan ekonomi pun diperkirakannya meningkat hingga mencapai kisaran 5,8-6,2 persen pada 2022, dengan inflasi sebesar tiga plus minus satu persen dan defisit transaksi berjalan yang menurun tetap di bawah tiga persen dari PDB.
"Di tengah berbagai tantangan, kita tidak dapat mengedepankan kepentingan sektoral, namun perlu menyamakan pandangan dan terus bersinergi menyatukan gerak langkah ke depan," pungkas Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved