Gerindra mengungkapkan ada skema koalisi khusus terhadap pencalonan kandidat Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2017. Sandiaga merupakan calon gubernur yang resmi diusung Gerindra. Keputusan ini diumumkan Gerindra sejak Jumat, 29 Juli 2016 kemarin.
"Putusan DPP, Pak Sandi tetap DKI 1. Tapi begitu ditawarkan koalisi, skemanya bisa DKI 1 atau DKI 2," kata Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur Partai Gerindra, Syarif, Sabtu (30/07).
Syarif mengungkapkan, semua partai, kecuali partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama (NasDem, Hanura dan Golkar), telah menerima figur Sandiaga sebagai calon gubernur. Hanya Partai Demokrat dan PDI Perjuangan, yang belum memberikan sinyal setuju.
Rencananya pada 7 Agustus 2016 mendatang akan ada pertemuan antar petinggi partai untuk membahas skema koalisi ini. Diharapkan partai yang berkoalisi dengan Gerindra dapat dipastikan sebelum 17 Agustus.
Syarif mengakui Gerindra tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur karena tidak memiliki cukup kursi di DPRD Jakarta. Lain hal dengan PDI Perjuangan yang menjadi partai pemenang dengan 28 kursi, sehingga tak perlu berkoalisi.
"Sandi tidak harus DKI 1, karena kami tahu diri. Kami partai pemenang kedua," kata Syarif.
Menurut Syarif, sejauh ini baru ada satu partai yang secara resmi menyatakan merapat bersama Gerindra, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara itu, bila PDIP nantinya jadi mencalonkan Ahok sebagai DKI 1 maka akan ada dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang akan berhadapan dalam kontestasi pilkada.
© Copyright 2024, All Rights Reserved