Sweeping terhadap suporter Persebaya Surabaya, memakan korban. Satu orang meninggal dan satu lagi terluka parah, setelah ratusan warga Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melakukan penyisiran terhadap bonek.
Kasat Serse Kriminal, Polres Lamongan, Ajun Komisaris Alit Alarino, mengungkapkan hal itu kepada pers, Minggu (23/01).
Sabtu sore (22/01), sekitar pukul 16.30 WIB, ratusan bonek, sebutan suporter Persebaya Surabaya, beramai-ramai berangkat menumpang KA Kertajaya. Mereka hendak melihat pertandingan Persebaya di Jakarta.
Saat melintas, sejumlah bonek melempari sejumlah rumah dan masjid di kawasan Kecamatan Deket. Warga kesal atas tindakan anak-anak muda bermodal nekad (bondo nekad atau bonek) itu.
Atas laporan warga, polisi menghentikan kereta di Stasiun Lamongan, untuk mencari pelaku pelemparan. Dari situ aparat kepolisian menangkap 31 suporter untuk diperiksa. Mereka diamankan dari amukan massa. Mereka sempat dihajar beramai-ramai oleh penduduk setempat. Dari jumlah itu, dua orang bakal dijadikan tersangka.
Sekitar pukul 17.00 WIB, aparat menerima laporan ada korban atas nama Gilang, 24, warga Perumahan Graha Indah, Kecamatan Tikung. Korban diduga dibuang dari atas kereta di pinggir rel kereta Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan Kota, dalam kondisi meninggal dengan luka robek sayatan benda tajam di leher. Korban meninggal ini sudah dimakamkan di kampung halamannya.
Korban lainnya, Teguh alias Karembo, 30, warga Jalan Laras Liris, Kecamatan Lamongan Kota ditemukan di seputaran Desa Karanglangit, Kecamatan Sukodadi. Ia mengalami patah tulang punggung dan lengan kiri serta dada terluka. Karena terluka parah, ia masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Aparat juga menyita barang bukti sebuah pisau, jaket dan baju yang berlogo Bonek dengan lumuran darah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved