Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menaburkan 3,9 ton garam di tiga kabupaten Provinsi Riau. Penaburan garam ini dilakukan untuk menyemai hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Tiga daerah itu yakni Kabupaten Siak, Pelalawan dan Kuantan Singingi. Karena memang di daerah ini pertumbuhan awannya baik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Pekanbaru, Jumat (07/03).
Menurut Sutopo, penyemaian telah dilakukan sejak Rabu (05/03) menggunakan pesawat Cassa. Untuk hari pertama, dilakukan penyemaian sebanyak dua ton garam di atas Kabupaten Siak dan Pelalawan.
“Kemudian pada hari kedua, Kamis (06/03), kembali dilakukan penyemaian dengan 1,9 ton garam di atas Kabupaten Kuantan Singingi dan Pelalawan serta Siak,” kata Sutopo.
Sutopo menjelaskan, seluruhnya dilakukan dengan empat kali sorti. Pada setiap sorti diangkut atau dilakukan penyemaian sebanyak satu ton garam.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, upaya TMC atau hujan buatan akan terus dilakukan hingga menghasilkan hujan yang cukup deras dan dipastikan mampu memadamkan titik kebakaran lahan. "Namun patut diketahui juga bahwa TMC tidak langsung memberikan dampak hujan, namun butuh proses dan waktu," kata Syamsul.
Selain itu, kata Syamsul, BNPB telah mengumpulkan seluruh kepala desa dan lurah dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk diberikan pengarahan membangun embung atau cekungan penampung air (retention basin).
"Terutama di daerah-daerah rawan terjadi kebakaran lahan, selayaknya dibangun embung cukup besar sehingga saat terjadi kebakaran lahan, petugas tidak kesulitan untuk mencari sumber air," kata Syamsul.
Syamsul mengatakan, embung-embung tersebut sangat penting dibangun di seluruh pedesaan atau kawasan hutan dan lahan. Sebab belajar dari pengalaman, setiap upaya pemadaman kebakaran lahan selalu ketiadaan air menjadi kendalanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved