Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena anomali cuaca El Nino di Indonesia yang membuat musim kemarau menjadi lebih panjang, akan berlangsung hingga April 2016. Intensitas El Nino saat ini sedang tinggi-tingginya dan bakal berangsur turun pada waktu-waktu mendatang.
"Kita prediksi, bulan ini (November) memang indeks (El Nino) yang paling tinggi selama 2015," terang Deputi Klimatologi BMKG Nurhayati di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/11).
Gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa ini, mengakibatkan dampak penyimpangan iklim secara global.
Di Indonesia, El Nino bisa mengakibatkan kemarau panjang. Cuaca yang kering dan panas bisa mengakibatkan berbagai bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan, hingga potensi gagal panen. Bulan ini merupakan klimaks El Nino. "Kemudian bulan depan akan mulai turun, turun, turun," ujar Nurhayati.
Fenomena alam ini akan tetap menggejala hingga tembus 2016 nanti. Meski begitu, intensitas gejala El Nino 2016 tak akan separah 2015. "El Nino akan tetap ada hingga April 2016," kata Nurhayati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved