Di tengah konflik yang melanda Partai Golkar, kader kader muda Partai Golkar mencari sosok yang dianggap mampu menengahi perseteruan kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono.
"Dibutuhkan tokoh senior Golkar yang netral untuk menengahi seperti BJ Habibie, Siswono Yudohusodo, Cosmas Batubara dan Prof Suhardiman yang notabene pelaku sejarah sekaligus pendiri Golkar," kata Juru Bicara Poros Muda Golkar Indonesia Timur Victor Abraham Abaidata di Jakarta, Selasa (16/12).
Victor mengatakan, sebaiknya tokoh senior seperti Akbar Tandjung dan lain-lain yang ada di kubu Munas Bali tidak ikut menengahi perselisihan partai karena dipandang pro Aburizal Bakrie.
Terkait putusan Menkumham yang mengembalikan persoalan partai beringin ke dalam mekanisme penyelesaian internal, Victor menilai sebagai langkah bijak, namun di sisi lain justru menyisakan agenda yang merepotkan pemerintah dan merugikan Golkar.
Menurut Victor, ada dua opsi yang dapat dilakukan untuk segera menyelesaikan dualisme di tubuh Golkar. Yakni pertama melalui pendekatan musyawarah dan mufakat, dan kedua dengan munas kembali pada Januari 2015 yang dikhususkan memilih ketua umum dengan prinsip demokratis, akomodatif, transparan dan penuh kekeluargaan seperti pada Munas Partai Golkar di Jakarta.
"Munas tersebut akan menghasilkan rekomendasi yang bersifat strategis dan taktis," kata Victor.
Victor menyerukan agar Golkar kembali ke jalan yang benar sesuai kodrat yakni partai yang prorakyat dan propemerintah. Untuk itu Victor meminta para senior menyudahi birahi politik yang hanya menyesatkan Partai Golkar dan seluruh kader bersatu menyelamatkan Partai Golkar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved