Presiden mengajukan Ketua umum PKPI Letjen (Purn) Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelejen Negara (BIN). Partai Demokrat berharap, Sutiyoso melepas kepentingan politik jika nanti dirinya disahkan sebagai Kepala BIN.
“Saat fit and proper test nanti, paling tidak saya mengingatkan Kepala BIN bahwa saya duduk di sini tidak mewakili partai saya. Mau bagi kue silakan, tapi ketika anda menjadi pemimpin negara maka tempatkan diri sebagai negarawan," ujar anggota Komisi I DPR dari Partai Demorkat Salim Mengga kepada pers, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/05).
Salim mengatakan, ketaatan seorang kepala BIN dan Panglima TNI bukan kepada pemerintah tapi kepada negara. Purnawirawan TNI AD berpangkat Mayjen ini mengingatkan, saat Jenderal Ahmad Yani menolak perintah Presiden mempersenjatai angkatan kelima karena menyatakan masih siap.
“"Pak Sutiyoso sebagai bekas TNI punya pengalaman cukup baik. Pernah berdinas di militer dan pernah juga memegang jabatan sipil (Gubernur DKI dua periode -red)," ujar dia.
Tak hanya itu, terkait jabatan yang diamanahkannya sekarang sebagai Kepala BIN, Salim mengatakan Sutiyoso punya pengalaman dan pengetahuan tentang intelejen, terutama saat berdinas di Kopassus.
“Kalau usia memang 70 tahun. Tapi saya pikir bagi seorang yang fisiknya terpelihara dengan baik, kemampuan berpikir masih prima, tidak masalah. Banyak pemimpin di dunia ini yang lebih dari 70 tahun tetap produktif," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved