Sebuah serangan di akademi militer di Kabul, Afghanistan pada Selasa (05/08), menewaskan seorang Jenderal Amerika Serikat dan mengakibatkan 15 tentara dibawah pimpinan NATO mengalami luka-luka.
Seperti diberitakan CNN, Rabu (05/08), korban yang tewas ialah Mayor Jenderal Harold Greene. Dia tewas dengan beberapa luka tembakan di tubuhnya.
Juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby, menolak untuk memberikan informasi rinci mengenai kabar tersebut. Pentagon akan memberikan penjelasan soal kabar tersebut 1x24 jam setelah peristiwa itu terjadi. “Kita mengikuti kebijakan untuk menunggu 24 jam. Saat ini keluarga sudah diberi tahu," ujar Kirby.
Kirby menambahkan, pelaku penembakan menggunakan seragam Afghanistan. Pelaku tewas ditembak tentara Afghanistan. Dalam kejadian itu, 15 orang mengalami luka-luka. Peristiwa ini sangat memukul dunia militer Amerika. “Pembunuhan Jenderal menandai satu kematian peringkat tertinggi dalam perang sejak 9/11," tutup Kirby.
Penembak dalam serangan mendadak di Camp Qargha itu, dipercaya bukan seorang tentara Afghanistan. Namun ia berhasil mengambil seragam tentara sebagai kamuflase untuk masuk. Setelah menyelinap, baru ia melancarkan serangan. Komando Gabungan ISAF tengah melakukan penyelidikan terkait penyerangan ini.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai sendiri mengutuk serangan itu lantaran telah melukai tentara Afghanistan dan asing. Menurutnya, yang bertanggung jawab di balik aksi penyerangan itu adalah musuh yang tidak suka melihat Afghanistan punya institusi yang kuat.
“Padahal prajurit mengunjungi akademi militer untuk membantu membangun kekuatan pasukan keamanan Afghanistan,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved