Banjir menempati urutan pertama jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Sepanjang tahun 2012 ada 4.291 kali bencana banjir yang terjadi di seluruh Indonesia. dari ribuan kejadian tersebut sebanyak 186.125 warga menjadi korban.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dalam rapat koordinasi “Kesiapan Menghadapi Musim Penghujan dan Angin Puting Beliung 2013” di Kemenko Kesra, Jakarta, Rabu (26/12). “Kejadian banjir ada 4.291 kejadian dan 186.125 korban,” kata Agung.

Bencana selanjutnya yang paling sering melanda Indonesia adalah puting beliung yakni sebanyak 1.998 kejadian. Sedangkan bencana tanah longsor sebanyak 1.815 kasus.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif mengatakan, khusus soal bencana banjir, tidak sepenuhnya terjadi karena kondisi cuaca. Banjir bisa juga disebabkan akibat perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan lingkungan. “Jadi masyarakat harus mengerti posisi dia, di mana dan untuk apa," ujar Syamsul.

Berdasarkan prediksi curah hujan diperkirakan akan semakin membesar di bulan Januari tahun depan. Namun pemerintah mengklaim sudah siap menghadapinya. Dalam mengantisipasi bencana yang terjadi kedepannya, Agung mengungkapkan perlunya kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan koordinasi terkait antisipasi dan penanggulangan bencana. “Bulan Januari 2013 masih tinggi sampai Februari 2013. Diperkirakan akan lebih besar lagi,” ujar Agung.

Agung mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) haruslah bertindak sebagai garda terdepan menanggapi bencana yang diperkirakan akan terjadi. “Dalam rangka kesiapan bencana, sudah ada 395 BPBD di berbagai daerah di Indonesia. Bagi daerah yang belum ada BPBD, sebaiknya dibentuk karena anggaran sulit dicairkan.”

Agung mengatakan persiapan menghadapi bencana banjir sudah lebih dari 70 persen. “Mereka adalah tim yang sudah terlatih. Sejauh ini sudah ada program capacity building dan anggaran pun juga sudah tersedia," tandas Menko Kesra.