Imbas undang-undang AS yang mengharuskan divestasi China dalam waktu dekat membuat sejumlah pejabat China cari solusi.
Salah satunya adalah menjajaki kemungkinan menjual platform media sosial TikTok di ke miliarder Elon Musk
Satu skenario yang sedang didiskusikan di Beijing adalah media sosial X milik Musk akan membeli TikTok dari perusahaan induknya, ByteDance.
Selenjutnya TikTok akan digabungkan ke dalam platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter tersebut.
AFP melaporkan, nilai operasi TikTok di Amerika Serikat (AS) diperkirakan antara US$40 hingga US$50 miliar.
Saat ini Elon Musk menduduki peringkat sebagai orang terkaya di dunia. Namun belum dijelaskan bagaimana Musk dapat melakukan transaksi tersebut, atau apakah dia perlu menjual aset lainnya.
Sebelumnya pada Tahun 2023 lalu, Pemerintah AS mengesahkan undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok atau menghentikan operasinya. Undang-undang ini mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025), sehari sebelum Presiden terpilih Donald Trump dilantik Senin (20/1/2025).
Sebelumnya Pemerintah AS menuduh TikTok memungkinkan China mengumpulkan data dan memata-matai pengguna serta menjadi saluran untuk menyebarkan propaganda.
Namun kecurigaan AS itu langsung dibantah China dan ByteDance.
TikTok pu menolak undang-undang tersebut, dengan mengajukan banding hingga ke Mahkamah Agung AS, yang mendengarkan argumen lisan mereka Jumat (10/1/2025).
Dalam sidang tersebut, mayoritas hakim konservatif dan Liberal terdiri dari 9 hakim tampak skeptis terhadap argumen yang disampaikan pengacara TikTok.
Pengacara TikTok berargumen bahwa pemaksaan penjualan merupakan pelanggaran terhadap hak-hak kebebasan berbicara dalam Amandemen Pertama.
Bloomberg menyebut pertimbangan China atas kemungkinan transaksi Musk sebagai sesuatu yang "masih awal". Lagi pula para pejabat China belum mencapai konsensus tentang bagaimana cara melanjutkannya.
Juga tidak jelas berapa banyak yang diketahui ByteDance tentang rencana pemerintah China tersebut.
TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar dari AFP tapi seorang perwakilannya dikutip oleh Variety dengan menyebut "Kami tidak bisa diharapkan untuk mengomentari fiksi murni."
Selama ini Elon Musk dikenal sebagai sekutu dekat Trump dalam pemilihan presiden 2024 lalu. Musk diperkirakan akan memainkan peran berpengaruh di Washington dalam 4 tahun mendatang.
Elon Musk juga menjalankan perusahaan mobil listrik Tesla, yang memiliki pabrik utama di China dan menganggap negara ini sebagai salah satu pasar terbesar produsen mobil.[]
© Copyright 2025, All Rights Reserved