Alat berat berupa Crane yang digunakan untuk memasang steel bok atau landasan rel pada proyek Light Rail Transit (LRT) di Kawasan Simpang Jakabaring, Palembang, jatuh dan menimpa rumah warga pada Selasa (01/08) dini hari tadi. Dilaporkan 7 orang mengalami luka ringan akibat peristiwa tersebut.
Kabid Perkeretaan dan Pengembangan Dinas Perhubungan Sumsel Afrian Joni, Selasa, membenarkan bahwa adanya kejadian tersebut. Pihaknya saat ini tengah mendata dan mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
“Nanti kita akan berikan keterangan kepada wartawan apa penyebab terjadinya musibah tersebut," ujar dia.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini berlangsung pada Selasa (01/08) sekitar pukul 03.40 WIB. Saat itu, dua operator crane tengah mengangkat steel bok LRT untuk dipasang. Ketika steel bok sudah berada di atas, aspal di sekitar crane yang digunakan Crane retak dan membuat crane terjungkal.
Menurut Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede, peristiwa jatuhnya crane crauler terjadi saat akan memasang steel bok sebagai tumpuan jalur rel LRT menggunakan 2 crane crauler dengan beban 70 ton dan 80 ton. Saat steel bok sudah naik, tiba-tiba landasan crane amblas dan tidak dapat menahan beban.
“Awalnya itu memang karena tumpuan crane amblas, jadi tidak kuat menahan beban berat. Akhirnya crane dengan beban 70 ton langsung terjungkal dan diikuti oleh crane yang 80 ton," ujar Maruly.
Steel bok dan crane tersebut jatuh dan menimpa dua rumah warga yang menyebabkan 3 orang mengalami luka. “Tiga orang mengalami luka usai rumahnya tertimpa steel bok dan crane. Saat ini sedang dalam pendataan untuk mengetahui identitas korban dan pekerjanya sendiri," ujar Maruly.
© Copyright 2024, All Rights Reserved