Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengingatkan direksi PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar segera menuntaskan kesepakatan proyek geothermal. Sebab pembangunan geothermal ini sangat dibutuhkan Indonesia, makanya proyek ini harus segera disepakati keduanya.
"Indonesia kan memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, kalau lambat ini memalukan, apalagi dua-duanya kan BUMN. Kalau sampai BUMN menyandera BUMN? Padahal kan sama-sama milik negara. Nggak masuk akal karena kemampuan ada, barang ada, penjual ada, pembeli ada. Yang perlu itu orang se-Indonesia," kata Dahlan kepada pers di Jakarta, Kamis (17/04).
Dahlan meminta kedua direksi BUMN menyelesaikan kesepakatan jual-beli listrik panas bumi dalam waktu seminggu. Kalau tidak selesai juga dalam tenggat waktu tersebut, Dahlan akan memberikan saksi kepada PLN dan Pertamina.
"Kami enggak peduli, yang penting proyek ini harus cepat berjalan dan deputi minta jadwal dalam satu minggu PPA sudah ditandatangani. Dalam waktu satu minggu ke depan saya sudah mau kejelasan. Misalnya lokasi a tanggal sekian, lokasi b tanggal sekian," kata mantan Dirut PLN ini.
Sebelumnya, saat rapat pimpinan seminggu lalu di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (10/04), Dahlan sempat marah dan kesal pada PLN dan Pertamina, bahkan sampai menggebrak meja. Pemicunya karena pembahasan kesepakatan harga pembelian listrik oleh PLN dari pembangkit panas bumi (geothermal) milik Pertamina tidak kunjung membuahkan kesepakatan.
Sebab proyek yang memakan waktu 3 tahun ini tak akan berjalan jika PLN dan Pertamina tetap mempertahankan ego nya masing-masing terkait harga jual beli listrik panas bumi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved