Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan, Presiden Joko Widodo kurang mampu mencari sumber pemasukan negara untuk memenuhi janji politiknya saat kampanye.
Menurut Dede, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kreatif dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal pemerintahannya.
"Pemerintah seolah mentok, habis ide mencari cara memenuhi janji-janji politik. Akibatnya cari jalan pintas menaikkan harga BBM," kata Dede Yusuf di gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/11).
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu menilai keputusan menaikkan BBM di awal pemerintahan yang belum genap satu bulan dianggap tergesa gesa. Dede mengutip pepatah dalam bahasa sunda. "Ulah gagabah kudu asak jeujeuhan. Artinya dalam membuat keputusan harus dengan pertimbangan matang tidak tergesa-gesa," kata Dede.
Sebagai contoh, Dede menyebut, ketidaksiapan pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM. "Seperti Kartu Indonesia Sehat yang digadang-gadang sebagai kompensasi kenaikan harga BBM, ternyata belum siap. Bahkan simpang siur sumber pendanaan serta penerapan," kata Dede yang juga Ketua Komisi IX DPR itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved