Seorang dokter muda Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Prodi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) bunuh diri. Ia ditemukan di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024) sekira pukul 23.00 WIB.
Korban ketahuan tak bernyawa setelah pacar korban kehilangan kontak sejak pagi. Ia berupaya mencari korban, namun teman-teman kos korban tak curiga karena kamar korban terkunci dan berpikir korban sedang pergi. Ketika sampai malam korban tetap tak bisa dihubungi pacar korban meminta agar pintu kamar kos dibuka paksa.
Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan korban berinisial AR ini ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi miring seperti orang sedang tertidur. Tampak pula wajahnya yang sudah mulai kebiruan.
Melihat hal itu, pihaknya pun langsung memanggil dokter. Berdasarkan keterangan dari dokter, AR meninggal dunia karena obat yang disuntikkan sendiri ke dalam tubuhnya.
"Obat untuk pelemas otot. Saya enggak bisa ngomong. Yang bisa ngomong dokter. Tapi obat itu seharusnya lewat infus," ujar Agus, dikutip Kamis (15/8/2024).
Ketika kamar AR diperiksa, pihak kepolisian menemukan buku harian korban. Di buku itu korban bercerita mengenai beratnya menjadi mahasiswa kedokteran. AR juga menyinggung urusan dengan seniornya.
Ibu korban yang mendapat kabar dari kepolisian juga langsung mendatangi tempat kos korban. Dengan kesadaran ibu korban memutuskan langsung membawa pulang korban ke Tegal dan tak meminta proses autopsi.
"Ibunya memang menyadari anak itu minta resign. Sudah enggak kuat. Sudah curhat sama ibunya. Satu mungkin sekolah. Kedua mungkin menghadapi seniornya. Seniornya itu perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu. Ini itu. Keras," pungkasnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved