Wakil Ketua Dewan Perwakikan Daerah (DPD), Mahyudin, mewanti-wanti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sebagai organisasi pengusaha muda jangan berpikir sebagai kontraktor, yang hanya berharap dari proyek pemerintah.
Namun, kata Mahyudin, anggota Hipmi harus berpikir sebagai pengusaha yang bertekad membangun peluang usaha berskala besar.
Mahyudin berharap HIPMI menjadi penggerak ekonomi rakyat dan sebagai wadah yang banyak memproduksi pengusaha muda jempolan.
Mahyudin berpesan kepada para pengusaha muda yang hadir untuk berpikir luas membangun peluang bisnis khususnya di Kutim dan Kalimantan Timur (Kaltim).
"Anak muda harus berpikir luas, jangan seperti katak di dalam tempurung. Apalagi Hipmi ini berisi anak-anak muda yang seharusnya berpikir kreatif dan inovatif demi menciptakan passive income," kata Mahyudin saat memberikan stadium general dalam pelantikan pengurus BPC Hipmi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2024-2027, di Hotel Victoria, Sangatta, Kutim, dikutip inggu (12/5/2024).
Apalagi sebagai daerah penyangga IKN, kata Mahyudin, banyak potensi Kutim dan Kaltim yang bisa dimanfaatkan untuk usaha.
"Saat ini kebutuhan pangan seperti telur, ayam, dan daging masih bergantung dari Provinsi lain, pengusaha lokal seharusnya bisa membaca peluang ini," kata Mahyudin.
Mahyudin yang saat ini menjadi salah satu bakal calon Gubernur Kaltim itu berharap adanya kolaborasi antara pemerintah dengan Hipmi melalui program kredit murah kepada para pengusaha muda yang mau membuka usaha.
"Seharusnya Pemda bisa memberikan kredit usaha kepada calon pengusaha lokal dengan bunga di bawah 5% atau di bawah program KUR nasional yang bunganya 6%," kata Mahyudin.
Namun untuk menghindari terjadinya kredit macet, menurutnya diperlukan persyaratan tertentu serta pembinaan kepada para calon kreditur.
"Di sinilah diperlukan peran anggota Hipmi hadir untuk membina para pengusaha ini, agar sukses membangun usahanya serta mampu mengembalikan modal kepada pemerintah," pungkas Mahyudin. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved