Sejumlah gajah liar di wilayah Canggai Lawet, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, mulai naik interaksinya dengan masyarakat di kawasan tersebut. Kawanan gajah ini dikabarkan merusak perkebunan sawit milik warga.
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat melakukan operasi penanganan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan gajah dan masyarakat.
Tim WRU bertindak cepat setelah mendapatkan laporan masyarakat atas tingginya intensitas interaksi gajah liar dengan masyarakat pada kedua kawasan tersebut.
"Operasi ini kami lakukan sebagai respons atas laporan masyarakat dan geuchik setempat mengenai meningkatnya intensitas interaksi gajah di kedua kawasan tersebut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, dikutip Rabu (9/10/2024).
Menurut Ronal, dalam operasi yang melibatkan delapan anggota tim WRU, termasuk dirinya, tim melakukan patroli harian selama 18 jam nonstop pada hari Minggu (6/10/2024).
Meskipun tak berhasil menemukan kawanan gajah selama patroli, situasi di sekitar wilayah tersebut telah kembali normal. Kondisi ini memungkinkan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kehadiran tim kami cukup efektif karena tidak terjadi interaksi gajah dan manusia selama patroli berlangsung. Namun, ini adalah upaya jangka pendek dan tidak menjamin bahwa gajah tidak akan kembali," ujarnya menjelaskan.
Tim WRU menduga kawanan gajah di wilayah ini mengalami kesulitan migrasi, kemungkinan disebabkan oleh adanya bayi gajah. Biasanya, kawanan gajah akan bermigrasi secara alami, namun di wilayah ini hanya terdapat satu hingga dua ekor gajah yang mendekati pemukiman.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Aceh Barat mengusulkan beberapa solusi seperti pemasangan pagar listrik, pemasangan GPS pada gajah, atau relokasi gajah ke pusat penangkaran di Sare jika diperlukan.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada sambil menunggu tindakan lanjutan dari pihak berwenang," ujar Ronal. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved