Jumlah bangunan yang rusak akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Bogor pada Minggu (09/09) dinihari lalu mencapai ratusan. Sedikitnya, sudah 347 unit rumah di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi yang dilaporakan mengalami kerusakan, disamping itu, sejumlah masjid, musala, Madrasah Diniyah (MD) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta bangunan mandi cuci kakus (MCK) umum juga retak-retak.
Data tersebut merupakan hasil pendataan petugas hingga Minggu malam (09/09), pukul 22.00 WIB. Ratusan bangunan yang rusak ringan tersebar di seluruh desa, antara lain Cipeuteuy, Kabandungan, Tugu Bandung, Cihamerang, Cianaga, Mekar Jaya. Jumlah terbesar di Desa Cipeuteuy mencapai 228 unit bangunan, yang mayoritas rumah.
“Bangunan rumah yang rusak ini kemungkinan masih bertambah. Karena masih ada sejumlah kampung atau dusun yang belum melaporkand dampak gempa ini,” terang Komandan Kodim 0622 Letkol Inf F Firmansyah.
Saat ini, kantor Kecamatan Kabandungan dijadikan sebagai Posko Penanggulangan Bencana. Logistik dan tenda untuk pengungsi sudah dikirim BPBD Bogor. Tim reaksi cepat BNPB juga sudah berada di lokasi.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan 4,7 SR pada Minggu (09/09) dinihari, menyebabkan kerusakan yang cukup parah di kabupaten Bogor dan Sukabumi. Meski getaran gempa terbilang ringan, ratusan rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Bahkan, 3 warga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan.
Informasi yang dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu terjadi Minggu (09/09) sekitar pukul 01.27 WIB. BMKG menyebut, pusat gempa berada pada koordinat 6.80 lintang selatan dan 106.7 bujur timur. Epicentrum gempa tersebut berada pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berjarak sekitar 31 km arah barat daya kabupaten Bogor.
Analisa yang disampaikan pakar gempa dari GREAT ITB, DR Irwan Meilono melalui pesan singkat yang diterima politikindonesia.com, Minggu (09/09), pusat gempa tersebut berjarak sekitar 30 km diutara zona sesar Cimandiri. “Sangat mungkin gempa berasal dari sesar Cimandiri atau sesar lain yang berdekatan. Mekanismenya sesar naik, lokasinya di leher kepala burung,” ujar dia.
Dalam catatan Irwan, beberapa gempa pernah terjadi di lokasi yang berdekatan dengan gempa yang terjadi semalam. Diantaranya, gempa pada 23 juli 1962 dengan kekuatan 5 SR di dekat Citarik. Pada 10 Februari 1982 juga terjadi gempa 5.5 SR di selatan sukabumi. Pada 15 Desember 1991 dengan kekuatan 3.3 SR, pada 5 Oktober 1994 dengan kekuatan 4.9 SR. Gempa lainnya pada 3 April 2005 dengan kekuatan 5 SR dan 4 Agustus 2005 dengan magnitude 4.5 SR.
© Copyright 2024, All Rights Reserved