Otoritas Iran mengakhiri operasi penyelamatan di area-area terdampak gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR). Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa tersebut mencapai 450 orang. Sementara, 30 ribu rumah dilaporkan rusak.
“Operasi penyelamatan di Provinsi Kermanshah (bagian barat) telah berakhir," tegas Kepala Layanan Medis Darurat Iran, Pir-Hossein Kolivand, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/11).
Gempa ini mengguncang desa-desa dan kota-kota yang ada di area pegunungan Provinsi Kermanshah di Iran, yang berbatasan dengan Irak pada Minggu (12/11) waktu setempat. Gempa mengguncang saat warga masih terlelap tidur.
Sekitar 7 ribu orang lain mengalami luka-luka. Sedikitnya 14 provinsi di Iran terkena dampak gempa tersebut. Namun Provinsi Kermanshah menjadi wilayah yang terdampak paling parah.
Lebih dari 300 korban tewas berasal dari kawasan Sarpol-e Zahab yang ada di Provinsi Kermanshah, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari perbatasan Irak.
Otoritas Iran menyebut, lebih dari 30 ribu rumah rusak dan sedikitnya dua desa hancur total akibat gempa itu. Rumah-rumah warga Iran kebanyakan menggunakan batu bata yang terbuat dari lumpur atau tanah liat.
Ribuan orang berdesak-desakan di kamp pengungsian, sebagian terpaksa bermalam di area terbuka karena takut akan gempa susulan. Usai gempa 7,3 SR mengguncang pada Minggu (12/11), dilaporkan sekitar 193 gempa susulan melanda area sekitar.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan belasungkawa mendalam untuk para korban. Khamenei juga meminta pemerintah untuk melakukan segenap kemampuan mereka untuk membantu warga yang terdampak. Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani akan mengunjungi wilayah terdampak gempa pada Selasa (14/11) waktu setempat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved