Gunung Lewotobu di Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada Minggu malam (3/11/2024). Akibat letusan tersebut, 10 orang meninggal dunia dan 4 bandara di NTT ditutup.
Material erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi sejak Ahad (3/11/2024) malam WITA, mengakibatkan kerusakan di sejumlah rumah warga dan gedung sekolah serta asrama. Hal itu juga menimbulkan korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan letusan Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak ke sejumlah desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Ile Bura, dan Kecamatan Titehena.
Abdul Muhari juga melaporkan, dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki merusak fasilitas umum, kendaraan milik warga, dan infrastruktur publik, seperti beberapa ruas jalan. Bangunan-bangunan di wilayah sekitar rusak dan roboh akibat tertimpa lontaran material letusan Gunung Lewotobi. Lontaran material vulkanik juga menyebabkan kebakaran di beberapa tempat sehingga membahayakan warga.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Lewotobi meletus mulai Minggu (3/11/2024) pukul 23.27 Wita. Letusan berlangsung selama 1.450 detik. Saat ini, gunung api berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berstatus awas atau level IV.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) Cabang Kupang melaporkan ada empat bandara di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak beroperasi sementara pada Senin (4/11/2024).
"Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi," kata General Manager Airnav Cabang Kupang, I Nyoman Oka Wiraman di Kota Kupang, Provinsi NTT, Senin (4/11/2024).
Adapun empat bandara yang ditutup adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka, dan Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka. Untuk Bandara Frans Seda, menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.
Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut. Oka mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.
Kepala Bandara Ende Patah Atabri menjelaskan, pada dasarnya Bandara Ende tidak melakukan penutupan operasional. Namun, maskapai sendiri yang membatalkan penerbangan ke Ende karena erupsi.
Dia menyebut, askapai melaporkan erupsi yang terjadi pada pukul 4.30 WITA, mengakibatkan abu vulkanik beterbangan hingga abu tersebut menutup ruang pandang pilot.
"Penerbangan yang dibatalkan mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan hingga cuaca normal kembali," ujar Patah. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved