Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta memastikan hanya ada 30 sekolah yang akan mengikuti ujian nasional berbasis computer based test (CBT) atau online. Rinciannya yakni, 1Sekolah Menengah Pertama (SMP), 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 26 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan, sekolah-sekolah tersebut sudah melakukan latihan UN secara offline. Untuk membantu para peserta ujian dapat mengerjakan soal-soal berbasis CBT tersebut.
"Supaya tidak canggung, kami sudah lakukan latihan secara offline di 30 sekolah tersebut. Latihannya akan berlangsung hingga 30 Maret ini," kata Arie, Sabtu (28/03).
Arie menjelaskan, sekolah yang dinyatakan siap melaksanakan UN online adalah sekolah yang memiliki komputer dengan rasio 1 komputer untuk 3 peserta ujian. Kemudian, jaringan internet di sekolah tersebut harus lancar, tidak boleh terhambat apa pun. “Jika jaringan internet lambat, maka akan memengaruhi pengerjaan soal,” kata Arie.
Menurut Arie, pemilihan sekolah yang akan melaksanakan UN berbasis CBT atau online ini. Selanjutnya dipilih langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sedangkan Disdik DKI hanya bersifat membantu saja.
"Pihak yang melakukan verifikasi, validasi dan pengawasan adalah pihak Kemdikbud. Kami hanya membantu saja. Uji coba juga dilakukan oleh Kemendikbud. Memang dipilih sekolah yang siap saja," kata Arie.
Arie mengatakan, untuk sekolah lainnya, yang belum siap melaksanakan UN online, akan tetap melakukan UN online manual atau seperti biasa dengan adanya naskah-naskah soal di kertas. "Ya sisanya, pakai kertas lah seperti biasa. Kan yang dipilih yang siap saja," ujar Arie.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Bowo Irianto, mengatakan, ada baru satu sekolah yang benar-benar memenuhi standar kelayakan UN online, yakni SMPK Penabur 2 Jakarta Utara. Sementara, sekolah lainnya masih dalam tahap persiapan.
Menurut Bowo, kelebihan ujian onlineadalah hemat biaya kertas. Selain itu, mengerjakan soal lebih mudah karena tidak perlu melingkari dan menghitamkan jawabannya di kertas.
“Tapi ada kendalanya juga. Yaitu, siswa belum terbiasa menggunakan komputer dalam waktu lama. Padahal waktu ujian dilaksanakan maksimal 190 menit, atau 1,5 jam. Pembagian waktu ujian terbagi menjadi tiga gelombang. Tergantung jumlah siswa peserta ujian. Tim evaluasi dan pengawas akan dikerahkan dari kemendikbud,” urai Bowo.
Sekolah yang melaksanakan UN online adalah SMP Penabur 2, SMAN 30, SMAN 70 dan SMAN 78. Kemudian untuk SMKN adalah SMKN 1, SMKN 3, SMKN 14, SMKN 19, SMKN 35, SMKN 45, SMKN 4, SMKN 12, SMKN 49, SMKN 56, SMKN 6, SMKN 8, SMKN 18, SMKN 28, SMKN 41, SMKN 43, SMKN 57, SMKN 5, SMKN 10, SMKN 22, SMKN 26, SMKN 46, SMKN 48, SMKN 50, SMKN 51, dan SMKN 39.
© Copyright 2024, All Rights Reserved