DALAM menghadapi pelantikan Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, terdapat beberapa catatan penting mengenai aktivitas Jenderal bintang empat itu sejak 15-16 Oktober 2024.
Pertama, Prabowo dikenal sebagai tokoh yang konsisten dalam demokrasi. Ia telah beberapa kali mencalonkan diri sebagai Presiden dalam pemilu di Indonesia, meskipun berkali-kali gagal. Kini ia terbukti terpilih dan siap dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.
Kedua, komposisi calon menteri yang dipanggil baik di kediaman Prabowo di Kebayoran Baru maupun saat pembekalan di Hambalang, banyak berasal dari partai politik pendukung utama saat pemilu.Bahkan termasuk beberapa lawan politik.
Diharapkan mereka dapat menjadi kekuatan strategis untuk mendukung visi, misi, serta program Prabowo, dan bukan menjadi penghalang apalagi beban bagi kemajuan bangsa menuju Indonesia yang lebih maju.
Ketiga, langkah Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, yang melakukan "belanja masalah" di Jakarta, bersama Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, merupakan indikasi niat baik dalam merumuskan program-program kabinet mendatang.
Salah satu program yang disoroti misalnya adalah program makan gratis, baik dari APBN maupun APBD, yang diharapkan bisa menjangkau seluruh warga negara Indonesia tanpa kecuali.
Keempat, para menteri di kabinet baru diharapkan serius dalam mendukung Program Kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029.
Mereka tidak boleh hanya menjalankan program demi formalitas semata, melainkan benar-benar mewujudkan kesejahteraan yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, serta meningkatkan pencapaian dibandingkan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Kelima, Presiden terpilih Prabowo harus tegas terhadap para menterinya dalam menjalankan amanah. Tidak ada jaminan politik bagi mereka yang gagal melaksanakan tugas dengan baik.
Indonesia memiliki potensi besar, dan bila tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, harapan para pemuda yang memilih dan mendukung Prabowo akan sia-sia.
Keenam, sebagai Presiden ke-8 terpilih, Prabowo perlu memilih pembantu presiden berdasarkan kompetensi, dedikasi, dan profesionalitas, bukan hanya berdasarkan kedekatan pribadi.
Penting untuk menempatkan individu yang memiliki potensi luar biasa di posisi strategis guna mencapai hasil yang maksimal.
Ketujuh, permasalahan besar di Indonesia, seperti hukum, kesejahteraan, kesetaraan, dan keadilan, harus menjadi prioritas Prabowo untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Kepemimpinannya diharapkan membawa manfaat bagi seluruh rakyat, termasuk meningkatkan kesejahteraan guru di seluruh pelosok negeri.
Kedelapan, harapan kami agar para menteri nanti, untuk lebih sering turun langsung ke 38 provinsi di Indonesia selama lima tahun ke depan untuk melihat dan menyelesaikan masalah-masalah rakyat secara langsung.
Selamat bekerja, Bapak Prabowo Subianto. Jadilah Presiden yang baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
*Penulis adalah Peneliti Senior Human Studies Institute (HSI)
© Copyright 2024, All Rights Reserved