Bahlil Lahadalia menjadi sorotan publik setelah menjalani ujian terbuka gelar Doktor Pascasarjana Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI), Rabu (16/10/2024).
Menteri ESDM ini mempertahankan disertasi berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia".
Yang jadi sorotan, Bahlil meraih gelar doktor kurang dari dua tahun, tepatnya hanya membutuhkan waktu 20 bulan. Waktu tempuh gelar S3 ini kurang lazim terjadi di dunia pendidikan di Indonesia.
Sontak, gelar doktor yang diraih Bahlil ini menuai kritikan dari sejumlah akademisi dari berbagai universitas dalam negeri hingga luar negeri. Salah satunya disampaikan Dosen Nanyang Technological University (NTU) Singapura yang juga seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Prof Sulfikar Amir.
"How low can you go @univ_indonesia??? oh i know....as low as permintaan pejabat buat nyelesaiin s3 dlm waktu 20 bulan. either he's too brilliant or you are just to stupid to think he's brilliant," kata Prof Sulfikar melalui akun X pribadinya, @sociotalker.
Tidak hanya mengkritik Bahlil, Prof Sulfikar juga mempertanyakan alasan Universitas Indonesia meluluskan Bahlil dengan hanya melalui empat semester.
"Disertasi apaan ini @univ_indonesia??? jangan2 cuma kumpulan berita koran dan laporan proyek?? are you seriously an institution of higher learning UI????" kritik Prof Sulfikar menambahkan laman pemberitaan salah satu media daring.
Sementara itu, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Ardianto Satriawan lebih dalam menguliti proses perkuliahan Ketua Umum Golkar ini.
Sembari menautkan informasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ardianto menuliskan Bahlil masuk sebagai mahasiswa UI bulan Februari 2023. Setahun setelahnya, atau bulan Oktober 2024, Bahlil dinyatakan lulus.
"Total waktu S3: 18 bulan = 1,5 tahun. Dilakukan sambil menjabat menteri. Masuk akal?" kritik Ardianto.
Ardianto lantas mengunggah tangkapan layar Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Program Doktor. Pasal 18 ayat (1) menyebutkan, jumlah sks maksimum yang dapat diambil oleh mahasiswa program doktoral pada setiap semester maksimal 24 sks.
Pasal tersebut secara eksplisit kontradiktif dengan waktu tempuh Bahlil menyelesaikan S3 di UI.
"1) Jumlah SKS maksimum yang diambil mahasiswa S3 = 24 SKS (Pasal 18 ayat 1). 2) Kalau diselesaikan dalam 3 semester, berarti 24 SKS * 3 = 72 SKS. 3) Untuk menyelesaikan program doktor perlu 88 SKS (Pasal 23 ayat 1). Poin 2 dan 3 kontradiktif satu sama lain. Bagaimana pertanggungjawabannya @univ_indonesia?" tegas Ardianto.
Adapun sidang terbuka promosi doktor Bahlil di UI diketuai oleh Prof Ketut Surajaya, dengan promotor Prof Chandra Wijaya, dan ko-promotor Dr Teguh Dartanto dan Athorm Subroto.
Tim penguji terdiri dari para ahli seperti Dr Margaretha Hanita, Prof A Hanief Saha Ghafur, Prof Didik Junaidi Rachbini, Prof Arif Satria, dan Prof Kosuke Mizuno. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved