Harga emas berjangka berakhir turun untuk sesi ketujuh berturut-turut pada Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB (07/11) di divisi COMEX New York Mercantile Exchange. Penurunan ini didorong oleh penguatan dolar AS dan data positif ketenagakerjaan AS.
Kantor berita Xinhua melaporkan, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan US$3,1 atau 0,27%, menjadi menetap di US$1.142, per ounce.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim awal pengangguran jatuh sebesar 10.000 menjadi 278.000 selama pekan yang berakhir 1 November. Laporan itu juga menyebutkan. rata-rata 4-minggu turun 2.250 menjadi 279.000.
Menurut catatat analis, angka ini adalah penurunan ketujuh dalam delapan minggu untuk rata-rata dan terendah baru dalam 14-tahun.
Adapun, dolar AS menguat menyusul pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi kepada stafnya untuk mempersiapkan langkah-langkah stimulus yang tidak konvensional.
Sedankan mata uang Euro, Kamis, turun 0,75%, di bawah tingkat penting 1,2400 terhadap dolar AS di pasar New York. Kondisi ini mendorong penurunan harga emas, yang diperdagangkan dalam dolar. Sehingga membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 2,6 sen atau 0,17%, menjadi ditutup pada US$15,413 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan US$13,5 atau 1,12%, menjadi ditutup pada US$1.197,1 per ounce.
© Copyright 2024, All Rights Reserved