Harga minyak mentah global menguat ke level tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Hal ini seiring dengan rencana Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data cadangan minyak yang diperkirakan pasar turun untuk pekan kedua.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) Selasa (17/05) untuk pengiriman Juni naik 70 sen menjadi US$48,42 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga ini merupakan harga intrahari tertinggi sejak 13 Oktober silam. Sebelumnya, harga minyak WTI kemarin menguat US$1,51 menjadi US$47,72 per barel.

Sedangkan harga Brent untuk pengiriman Juli menguat 50 sen atau naik 1 persen menjadi US$49,47 per barel di bursa ICE Furures Europe London.

Pasar memprediksiEnergy Information Administration akan mengumumkan Rabu mendatang, inventori minyak AS turun lagi untuk pekan kedua sebesar 3,5 juta barel. Pada pekan sebelumnya hingga 6 Mei, cadangan mnyak AS turun 3,4 juta menjadi 540 juta berel.

Pasar yakin tak cuma AS tapi pasokan minyak global menyusut seiring dengan terjadinya gangguan pasokan minyak di Nigeria, kebakaran ladang minyak di Kanada, dan di sisi lain ada kenaikan permintaan seperti di India.

"Sangat mungkin, kalau harga minyak bisa menguat ke atas US$50," kata Analis di IG Ltd. di Melbourne Angus Nicholson.