Bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ke 18 ASEAN, hari ini, Sabtu (07/05), Singapura menyelenggarakan pesta demokrasi. Diperkirakan pemilu akan menjadi persaingan hangat dalam beberapa dekade terakhir. Sementara oposisi berusaha untuk mengikis dominasi Partai Aksi Rakyat (PAP).
Bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ke 18 ASEAN, hari ini, Sabtu (07/05), Singapura menyelenggarakan pesta demokrasi. Diperkirakan pemilu akan menjadi persaingan hangat dalam beberapa dekade terakhir. Sementara oposisi berusaha untuk mengikis dominasi Partai Aksi Rakyat (PAP).
Sejak pukul 08.00 waktu setempat, tempat-tempat pemungutan suara dibuka untuk pemilihan umum. Ada 2,21 juta pemilih yang berhak memilih anggota parlemen. Terdapat 732 TPS yang akan ditutup pukul 20.00 waktu setempat.
2,21 juta pemilih merupakan jumlah terbanyak warga Singapura yang selama ini berpartisipasi di Pemilu. Rekor sebelumnya tercatat pada 1988, dengan jumlah terbanyak 1,37 juta orang.
Di pemilu terakhir pada 2006 lalu, sebanyak 1,22 juta warga memberi suaranya untuk memilih wakilnya menduduki 47 dari 84 kursi yang tersedia. People’s Action Party (PAP) telah berkuasa selama 52 tahun terakhir dan kini mereka menghadapi tantangan karena oposisi diperkirakan naik pamornya.
Putra Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, membawa PAP menjadi pemenang pemilu dua kali sejak menjadi kepala pemerintahan pada tahun 2004. Oposisi hanya meraih dua dari 84 kursi dalam pemilu 2006, tetapi berniat untuk meraih lebih banyak lagi saat ini dengan memasuki keluhan pemilih atas isu-isu seperti meningkatnya biaya hidup dan masuknya imigran besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Enam partai oposisi melawan PAP, yang terkejut oleh dalamnya kebencian pemilih terhadap partai yang telah memerintah negara-kota yang makmur itu selama 52 tahun.
Dalam pengakuan keprihatinan yang jarang dilakukan, perdana menteri Singapura telah meminta maaf atas kesalahan kebijakan dan kejanggalan sejak jajak pendapat terakhir, termasuk lolosnya seorang yang dicurigai gerilyawan Islam pada 2008, kegagalan untuk mencegah banjir pada tahun 2010, harga rumah yang mahal dan kereta api metro yang penuh sesak.
“Kami berusaha sebisa kami atas nama anda. Dan jika kami tidak cukup bisa melakukannya dengan benar, saya minta maaf, tetapi kami akan berusaha dan melakukan yang lebih baik pada saat mendatang," katanya selama kampanye.
Karena alasan Pemilu ini pulalah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong tidak hadir dalam KTT ASEAN ke-18 di Jakarta. PM Lee diwakilkan oleh Senior Minister Shannmugam Jayakumar di KTT ASEAN.
© Copyright 2024, All Rights Reserved