Pengamat Politik dan pendiri lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio (Hensat), mengatakan, prestasi yang ditorehkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Pemilu 2024 membuatnya berpeluang mempertahankan kursinya di Munas Desember 2024.
Namun menurut Hensat, dengan raihan prestasi tersebut bukan berarti posisi Airlangga aman.
Muncul sejumlah tokoh Golkar yang digadang menjadi caketum Golkar. Sebut saja Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang, hingga Bambang Soesatyo. Bahkan ada nama Presiden Jokowi yang digadang-gadang juga jadi ketua umum beringin.
Hensat menilai kondisi ini tidak biasa. Sebab, sosok yang berprestasi malah digoyang lagi.
"Bukan Golkar banget kalau kemudian Airlangga yang berprestasi ini kemudian digoyang, walaupun terserah Golkarnya," kata Hensat dikutip Senin (18/3/2024).
Dalam pandangan Hensat, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang, hingga Bambang Soesatyo, sebenarnya bukan levelnya Airlangga. "Sebab saat ini Airlangga berprestasi," kata Hensat.
Ada pun di Pileg 2024, Golkar mencatatkan hasil yang moncer. Suara yang diraih secara nasional bisa mencapai 15%-16%. Kursi yang bakal diraih Golkar di DPR bisa lebih dari 100. Belum lagi kemenangan di 15 dari 38 provinsi di Indonesia.
"Saya bingung juga, sebagai sebuah partai politik yang sudah matang, banyak pendekarnya, dan sangat fair, artinya penilaian secara terbuka dan jujur, mestinya Airlangga Hartarto ini bisa menjadi ketum Golkar lagi. Atau bahkan tidak perlu di munas karena Airlangga jelas berprestasi," kata Hensat.
Hensat mengatakan, Airlangga sebagai ketua umum Golkar langsung mengambil keputusan mendukung capres-cawapres dan menang di Pilpres 2024. Berbeda kondisinya dengan keputusan Golkar di Pilpres 2014.
"Airlangga membuat Golkar jadi pemenang Pilpres untuk periode pertama ya. Untuk 2014 misalnya, kan Golkar oposisi. Sekarang Airlangga memilih bersama Pak Prabowo seperti 2014 tapi dia memang," pungkas Hensat. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved