Analis Komunikasi Politik yang juga Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat), langkah politik PDIP di pemerintahan mendatang masih menjadi teka-teki, apakah akan bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto atau memilih oposisi.
Menurut Hensat, PDIP masih menimbang-nimbang untung-rugi merapat ke pemerintahan Prabowo.
"Tapi memang namanya juga PDIP, kalau dia berada di luar pemerintahan itu akan lebih kinclong," kata Hensat, sapaan Hendri Satrio lewat video singkatnya di Instagram, Minggu (6/10/2024).
Hensat menyebut, PDIP pernah menjadi oposisi selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat itu, kata Hensat, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini mampu tampil gemilang dengan memenangkan pileg tiga kali berturut-turut.
Setelah SBY lengser, PDIP berhasil mengantarkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden hingga dua periode.
Menurut Hensat, keputusan PDIP untuk menjadi oposisi tidak mudah. Ada perpecahan di internal PDIP, di mana sebagian pihak ingin merapat ke pemerintahan, sementara yang lain lebih memilih untuk tetap di luar.
"Bahkan Mbak Puan dan Pak Hasto sudah mengatakan keputusan masuk tidaknya di pemerintahan Pak Prabowo tergantung Ibu Ketua Umum (Megawati)," jelas Hensat.
Di sisi lain, jika PDIP memutuskan bergabung ke pemerintahan periode 2024-2029 maka yang paling diuntungkan adalah Prabowo karena dapat menciptakan kesatuan visi dalam membangun negeri.
"Ya mudah-mudahan lebih adem sehingga tidak ada gesekan yang berarti, ekonomi stabil," pungkas Hensat. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved