Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-56 di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu (22/07). Dalam amanatnya, Jokowi meminta Kejagung melakukan evaluasi kinerja demi perbaikan citra lembaga penegak hukum itu.
Mengawali pidatonya, Jokowi mengucapkan selamat Idul Fitri, serta memohon maaf lahir dan batin kepada Korps Adhyaksa dan seluruh masyarakat Indonesia. Setelah itu, dia berpesan agar Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa tak hanya dijadikan seremonial belaka.
"Seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana koreksi, evaluasi, atas kinerja kejaksaan di tahun-tahun sebelumnya sehingga kejaksaan jauh lebih baik ke depan," kata Jokowi.
Tantangan dan tugas yang semakin berat dituntut memenuhi harapan rakyat sebagai institusi penegak hukum yang bersih dan terpercaya. Rakyat menaruh harapan besar yang memenuhi rasa keadilan.
Jokowi meminta seluruh jaksa di Indonesia gencar dalam memberantas korupsi, dan penegakan hukum. Dan, bersinergi dengan institusi penegak hukum lainnya seperti Polri dan KPK. Dengan begitu, pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.
Presiden juga meminta Kejagung melakukan reformasi birokrasi di lingkungannya. Jokowi berharap tak ada lagi mafia kasus di tubuh Korps Adhyaksa.
"Reformasi juga mencakup upaya bersihkan institusi kejaksaan dari mafia kasus. Saya tidak ingin dengar ada aparat hukum pememerasan, atau perdagangkan perkara atau tuntutan, serta menjadikan tersangka sebagai atm, saya tidak mau mendengar istilah itu, saya yakin istilah itu tidak ada," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan langkah perbaikan harus terus menerus dilakukan. Reformasi harus menyeluruh dari hulu hingga hilir. "Reformasi dimulai pembenahan integritas dan kompetensi, merit sistem diterapkan tanpa kompromi, saya berharap insitusi hukum dipimpin aparat hukum baik, bersih. Hukum baik jika penegak hukum baik," tandas Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved