Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen pada bulan Maret mengalami inflasi sebesar 0,2 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-Maret mencapai 0,99 persen dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,4 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers, Senin (02/04), mengatakan, untuk inflasi inti pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,19 persen. Dengan demikiian inflasi inti tahun kalender 2018 sebesar 0,76 persen dan tingkat inflasi komponen inti secara tahun ke tahun 2,67 persen.
“Dengan memperhatikan target yang dipasang pemerintah di APBN-P sebesar 3,5 persen, maka angka inflasi Maret 2018 terbilang terkendali," ujar Suhariyanto.
Ia memaparkan, inflasi Maret 2018 paling besar disumbang oleh bahan makanan yakni terjadi inflasi sebesar 0,14 persen. Disusul oleh transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan inflasi 0,28 persen. Keduanya masuk dalam indeks kelompok pengeluaran dengan andil sebesar 0,05 persen.
Untuk kelompok pengeluaran bahan makanan, yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi adalah cabai merah terutama harga bumbu-bumbuan yang andilnya 0,02 persen, bawang merah dan bawang putih 0,04 persen, serta beberapa sayuran.
“Kembali karena faktor cuaca, bahan-bahan ini mengalami kenaikan harga," terang dia.
Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, andil yang paling besar adalah adanya kenaikan bahan bakar minyak, seperti pertalite dan pertamax.
“Jadi andil bensin ini lumayan besar dengan bobotnya 3,39 persen. Dengan kenaikan harga pertamax dan pertalite sehingga memberi andil 0,04 persen," ujar Suhariyanto.
Ia menambahkan, dari pemantauan di 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat 57 kota mengalami inflasi, sedangkan 25 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura sebesar 2,10 persen. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Sumenep 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,30 persen dan terendah terjadi di Bulukumba 0,01 persen.
“Kalau dilihat secara tahun ke tahun, perkembangannya menggembirakan, karena pada Maret 2018 sebesar 3,40 persen, atau lebih kecil dibandingkan Maret 2017 sebesar 3,61 persen," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved