Indonesia berkeinginan bergabung ke dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) atau perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan Trans-Pasifik.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu Menteri Negara Inggris Untuk Indo-Pasifik pada Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan, Anne-Marie Trevelyan, di London, Inggris, Selasa (30/4/2024).
CPTPP atau dikenal TPP-11 karena beranggotakan 11 negara, sebuah perjanjian perdagangan antara Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam.
Perjanjian ini merupakan perkembangan dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang tidak pernah diratifikasi karena penarikan diri Amerika Serikat (AS).
Ada pun 11 anggota tersebut memiliki ekonomi yang mewakili 13,4% dari produk domestik bruto global atau sekitar 13,5 triliun dolar AS. CPTPP sebagai salah satu area perdagangan bebas terbesar di dunia berdasarkan PDB.
Menko Airlangga menyatakan, partisipasi Indonesia aktif dalam berbagai forum dan perjanjian internasional seperti, G20, ASEAN, RCEP, APEC, IORA, IPEF akan semakin membuka peluang kerjasama saling menguntungkan dan mendorong investasi.
“Dari hasil tinjauan awal terhadap aturan 30 Bab CPTPP, sekitar 70% aturan domestik sudah selaras,” kata Menko Airlangga.
Sehingga, kata Airlangga, semestinya tidak sulit untuk menyelesaikan aksesi. Inggris pada akhir Maret 2024 lalu, telah setuju untuk bergabung dengan blok perdagangan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Ini adalah kesepakatan perdagangan Inggris yang terbesar sejak Brexit, dan dengan bergabung ke CPTPP akan menempatkan Inggris di pusat kelompok ekonomi Pasifik yang dinamis dan berkembang.
Karena itu, kata Airlangga, Indonesia akan belajar dari pengalaman Inggris saat bergabung dengan CPTPP. Sebagai negara besar dengan modalitas yang kuat, Indonesia harus mengambil kesempatan kerja sama yang luas untuk mendorong ekonomi domestik makin kuat. Saat ini Indonesia tengah memulai proses aksesi keanggotaan OECD dengan dukungan 38 negara termasuk Inggris.
Menteri Anne mengatakan, Inggris mendukung niat Indonesia bergabung menjadi anggota OECD, klub negara maju dan CPTPP. “Kami siap berbagi pengalaman dan membantu menjalani proses aksesi,” kata Menteri Anne.
Menteri Anne menyarankan untuk membangun kesamaan pandangan, melibatkan bisnis untuk me-manfaatkan perjanjian perdagangan dan mendapatkan nilai tambah dalam jangka panjang.
Ada pun, pertemuan dengan Menteri Anne merupakan kunjungan balasan saat Menteri Anne yang telah berkunjung ke Jakarta pada 29 Pebruari.
Kedua Menteri juga menjajaki berbagai potensi Kerja sama. Terutama terkait produksi Nikel dan Mineral penting lainnya, pembangunan energi terbarukan dan penguatan rantai pasok.
Dalam pertemuan ini Menko Airlangga didampingi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, Duta Besar RI untuk UK (Inggris( Desra Percaya, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Kemenko Perekonomian Edi Pambudi, dan Staf Ahli Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manangsang. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved