Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, PDIP tak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ada kaitannya dengan status gugatan di pengadilan.
Sebelumya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, menyatakan tegas bahwa PDIP tidak bergabung di kabinet.
Deddy menjelaskan, apa yang disampaikan Puan Maharani adalah bentuk sikap PDIP. Ada pun Puan menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo di parlemen tapi tak menempatkan kader di kabinet.
“Ibu Puan berbicara atas nama partai, jadi sudah seharusnya menjadi pegangan bagi kami semua,” kata Deddy Yevri Sitorus, Senin (21/10/2024).
Deddy menjelaskan alasan PDIP tak masuk kabinet. Salah satunya karena masih ada gugatan soal Peraturan KPU mengenai keabsahan pencalonan Gibran sebagai cawapres.
“Pertama, kami masih berpendapat bahwa keputusan KPU yang merevisi PKPU, yang meloloskan Gibran tanpa mematuhi prosedur yang diatur oleh regulasi yang anda bermasalah. Masih menjadi sengketa hukum yang belum selesai,” jelas Deddy.
Selain itu, PDIP menghormati semua pihak yang menjadi bagian koalisi Prabowo dalam Pilpres 2024 dan kemudian nama-nama mereka masuk dalam proses rekrutmen kabinet yang sedang berjalan.
“Menurut kami, portofolio kementerian dan nomenklatur lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintahan baru sudah cukup besar. Sehingga akan menambah kompleksitas jika PDIP bergabung saat ini,” jelas Deddy.
Meski begitu Deddy menegaskan, PDIP mendukung penuh pemerintah baru untuk bekerja semaksimal mungkin demi menghadapi tantangan ke depan.
“Dukungan itu tidak harus dilakukan dengan menjadi anggota kabinet, tetapi dengan memberikan kontribusi melalui pandangan, masukan yang konstruktif,” kata Deddy.
Selain itu, parlemen merupakan lembaga yang bertugas mengawasi dan melakukan fungsi check and balance terhadap pengelolaan kekuasaan dan pemerintahan. Sehingga bukan hanya PDIP, tapi semua fraksi mempunyai kewajiban untuk mengoreksi kebijakan, agar pemerintah bisa selaras dengan tujuan bernegara, konstitusi, dan rakyat.
“Kami berharap agar Presiden Prabowo mampu menunjukkan kepemimpinan yang efektif, mengelola pemerintahan dan negara secara konstitusional, adil dan efektif dan memilih pembantu-pembantunya dengan prinsip meritokrasi dan the right person on the right place. Semoga amanah dan sukses untuk Presiden Prabowo,” pungkas Deddy. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved