Pengamanan ekstra ketat yang dilakukan oleh TNI terkait rencana pelaksanaan eksekusi terhadap sejumlah terpidana mati, bukan sekadar pamer kekuatan. TNI mengendus adanya potensi upaya penggagalan eksekusi itu.
“Laporan intelijen kami menyebutkan, ada potensi yang besar, penggagalan,” ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI M. Fuad Basya kepada pers, Rabu (04/03).
Akan tetapi, Fuad menolak menyebutkan asal ancaman penggagalan eksekusi mati tersebut. Ia juga tak mau menjelaskan apakah ancaman itu datang dari dalam negeri atau luar negeri. Fuad mengatakan, di era proxy war ini, semuanya saling terhubung dan mempengaruhi. Kondisi dalam negeri, akan dipengaruhi dan berkaitan dengan kondisi luar negeri pun sebaliknya.
“Pengamanan kami lakukan, agar pihak yang hendak menggagalkan eksekusi tahu kalau mereka punya rencana itu dan kami siap dengan segala kemungkinan," tegasnya.
Fuad menampik, pengamanan yang dilakukan TNI sebagai ajang unjuk kekuatan ke dunia internasional, terutama Australia, bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk menjaga kedaulatannya, termasuk di bidang hukum.
Pengaman terhadap proses eksekusi, ujar Fuad, akan dilakukan hingga eksekusi itu berjalan lancar. Setelah itu, semua kekuatan akan ditarik ke fokus mereka masing-masing.
© Copyright 2024, All Rights Reserved