Israel menolak menjalankan kesepakatan pembebasan tahap empat untuk para tahanan Palestina. Alasan Israel ingkar karena menganggap Palestina minta pengakuan dari PBB.
“Upaya Palestina mendapatkan persetujuan atas 15 konvensi PBB telah melanggar ketentuan untuk pembebasan para tahanan Palestina,” dalih negosiator Israel untuk perjanjian damai dengan Palestina, Tzipi Livni, kepada Associated Press, Kamis (03/04).
Pernyataan Livni datang setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan, upaya mereka ke PBB pada awal pekan ini sebagai respons tindakan Israel yang tak melaksanakan pembebasan tahap keempat untuk para tahanan Palestina di Israel. Pembebasan tersebut seharusnya terjadi pada 29 Maret 2014.
Tak terjadinya pembebasan tahap keempat ini mencuatkan kembali keraguan atas negosiasi perdamaian yang diinisiasi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Pembicaraan damai Israel dan Palestina semula dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir April 2014. Namun, perkembangan terakhir memperlihatkan baik Israel maupun Palestina kembali mengambil sikap keras.
Livni mengatakan kepada tim perunding Palestina bahwa pembebasan para tahanan akan bergantung pada kemampuan Palestina menahan diri untuk tak membuat langkah unilateral. Sebagai bagian persyaratan kembali ke meja perundingan pada akhir Juli 2013, Abbas berjanji akan menangguhkan lamaran keanggotaan di badan-badan PBB dan konvensi internasional. Adapun Israel, berjanji akan membebaskan 104 tahanan Palestina selama pembicaraan berlangsung.
Palestina mengutuk pernyataan Livni ini. Menteri Urusan Tahanan Palestina, Issa Qaraqe, mengatakan, Israel tak memenuhi perjanjian yang disponsori AS mengenai pembebasan tahanan sebagai imbalan otoritas Palestina tak bergabung dengan PBB.
Berbicara di sela kunjungan ke Aljazair, Kerry mengatakan sekarang adalah masa-masa kritis bagi proses perdamaian Israel dan Palestina.
"Anda bisa memfasilitasi, Anda bisa mendorong, Anda dapat bersinggungan, tetapi para pihak harus membuat keputusan dan kompromi mendasar. Para pemimpin harus memimpin dan melihat saat kesempatan itu ada," kata Kerry.
Kerry menggunakan idiom lama yang mengatakan seseorang dapat menuntun kuda ke air tapi tak bisa membuat kuda itu minum. "Sekarang adalah waktu minum. Para pemimpin harus tahu itu," pungkas Kerry
© Copyright 2024, All Rights Reserved