PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pada 2018 seluruh pintu tol telah menggunakan kartu elektronik. Hingga saat ini pengguna e-toll sudah mencapai 40 persen dibandingkan transaksi uang di gerbang tol. Dengan adanya sosialisasi, diharapkan jumlahnya meningkat mencapai 50 persen pada tahun berikutnya.
"Oh iya (semua bakal menggunakan e-toll). Target pemerintah 2018 semua elektronik, target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru saat ditemui di Jakarta Convention Center, Minggu (11/09).
Saat ini Jasa Marga mempergencar sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan e-toll. "Tentunya kami harus mendidik dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar penggunaan elektronik ini makin meningkat lagi," kata Dimawan.
Menurut Dwimawan, untuk penambahan kartu,Jasa Marga masih melakukan kajian dengan memperhatikan aspek pengguna jalan. Di samping itu juga melakukan evaluasi utuk menjaga keseimbangan antara penggunaan manual dan elektronik, mengingat jumlah pengguna non-elektronik masih sekitar 60 persen.
Sebelumnya sejak 30 Agustus 2016 Gerbang Tol (GT) Senayan khusus melayani transaksi nontunai (e-Toll). Layanan ini dilakukan guna mendukung program pemerintah dalam kegiatan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNTT).
Dwimawan menjelaskan, GT Senayan yang semula terdiri atas tiga gardu (2 reguler dan 1 GTO) dan dapat melayani transaksi pembayaran tol tunai dan nontunai akan menjadi 3 GTO yang hanya melayani transaksi e-Toll untuk kendaraan kecil. Gerbang di Senayan itu juga tidak lagi melayani transaksi tunai dan kendaraan non-golongan I (kendaraan besar).
Bagi pengguna jalan tol dengan transaksi tunai dapat melalui GT Slipi 1 sebagai alternatif. "Pengoperasian GTO skala penuh di GT Senayan dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan transaksi pembayaran tol, mempercepat transaksi, dan mengurangi antrean di gerbang," pungkas Dwimawan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved