Presiden Joko Widodo dan Wakil Presdien Jusud Kalla melakukan pertemuan dengan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama. Pertemuan ini digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/05) siang.
Pertemuan berlangsung di Ruang Garuda Gedung Istana Kepresidenan Bogor. Ada sekitar 100 orang yang hadir dalam pertemuan itu.
Ketua Umum Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, mengaku senang atas diundangnya para tokoh agama ini oleh Presiden Jokowi.
"Betapa bahagianya kami tadi di pesawat, di pesawat yang bapak utus ada dua pesawat. Kami tidak henti-hentinya (bertanya). Apakah ini mimpi, apa kenyataan? Ada yang gosok-gosok mata. Kita dipanggil dan diundang oleh Presiden untuk datang menghadap beliau ke Istana Bogor. Hal-hal lain, urusan belakang," kata Ida dalam sambutannya.
Ida juga berharap agar Presiden Jokowi dan Wapres JK bisa memimpin Indonesia dengan baik dan menggaungkan nama Indonesia di mata dunia.
"Semoga bapak berdua diberikan usia panjang dan bisa menuntun bangsa Indonesia memimpin bangsa ini bukan saja menjadi macan Asia, tapi hebat di dunia," kata Ida.
Sebelumnya, saat acara penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2016 di tempat yang sama, Presiden mengingatkan agar bangsa Indonesia terus bersatu. Ia menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibentuk bukan untuk berseteru.
"Saya ingin masuk kepada fokus kita, tujuan utama kita, berbangsa dan bernegara. Perlu saya ingatkan kepada kita semuanya bahwa membentuk negara Republik Indonesia ini bukan untuk berseteru, bukan untuk bertikai. Tapi tujuan utama kita jelas, bahwa kita ingin menciptakan kesejahteraan umum, kita ingin mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, selama 6 hingga 8 bulan ke belakang, energi bangsa habis hanya untuk hal-hal yang tidak produktif. Karena itu Jokowi mengingatkan semua pihak agar kembali fokus pada tujuan NKRI.
"Kita banyak omong ketimbang bekerja di akhir-akhir ini. Banyak berdebat ketimbang bekerja. Banyak saling hujat ketimbang bekerja. Banyak demo-demo yang tidak bermanfaat ketimbang bekerja. Banyak saling menjelekkan ketimbang bekerja. Banyak saling menyalahkan ketimbang bekerja. Lupa kita semuanya untuk membangun negara ini, membangun negeri ini," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved