Dulu, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, ada 2 partai politik yang bakal merapat ke koalisi pendukung pemerintahannya. Jokowi bahkan sempat menyebut 2 nama parpol, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kedua parpol yang disebut Jokowi itu, bakal benar-benar bergabung dalam koalisi pemerintahan selanjutnya. Bahkan, pernyataan dari tokoh kedua parpol itu, bahwa mereka mantap berada di luar pemerintahan semakin sering terdengar.
Disinggung mengenai hal itu, Jokowi mengaku bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan elite kedua parpol tersebut untuk menjajaki koalisi. “Ketemu-ketemu, ya hampir setiap hari, tapi ya belum ketemu (kesepakatan,red). Mau gimana lagi?" ujar Jokowi kepada pers di Balaikota, Jakarta, Jumat (12/09).
Jokowi tidak menampik ada hal-hal khusus yang menyebabkan kesepakatan itu belum tercapai. Tapi, ia enggan membeberkannya. “Pasti ada sebabnya, tapi ya ndak bisa saya sampaikan," ujar Gubernur DKI Jakarta itu.
Terdengar seperti pasrah, Jokowi mengakui pihaknya ingin kesepakatan koalisi tersebut cepat terealisasi. “Kita penginnya cepat, tapi ya nyatanya ndak cepat, gimana?" sambung Jokowi.
Jokowi menegaskan, pihaknya terbuka terkait koalisi partai politik dan mengajak partai manapun untuk bekerja sama. Asal, kerja sama tersebut tidak mendasarkan diri pada praktik transaksional kekuasaan atau bagi-bagi kursi.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengungkapkan, alasan Demokrat tidak melirik peluang untuk berkoalisi dengan Jokowi adalah karena dia tak pandai berdiplomasi. “PDIP berdiplomasinya tidak bagus," ujar Mubarok, kepada pers, Kamis (11/09).
Kata Mubarok, koalisi tanpa syarat yang ditawarkan Jokowi membuat partai-partai Koalisi Merah Putih tidak tertarik untuk bergabung. "Jokowi sudah bilang koalisi tanpa syarat, ya nggak ada yang mau mendekat. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa berkoalisi ya bagi-bagi kekuasaan," lanjutnya.
Selain itu, sambung Mubarok, tampak sekali ada perpecahan antara Jokowi dan Jusuf Kalla dengan adanya beberapa perbedaan pendapat. "Apa maunya Jokowi beda dengan JK," kata dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved