Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sosok menteri yang dipilih dalam kabinetnya nanti, tidak boleh merangkap jabatan. Tujuannya agar para menteri itu dapat benar-benar fokus dalam posisi yang diembannya dalam mengurus tugas yang diembannya sebagai pembantu presiden.
“Tidak boleh rangkap-rangkap jabatan. Kerja di satu tempat saja belum tentu benar," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (21/10).
Menurut Jokowi, dirinya memiliki hak sebagai presiden untuk menetapkan pembantunya, walau ada parpol pendukungnya yang menyodorkan Ketua Umumnya untuk menjadi pembantunya di kabinet. “Itu hak prerogarif," tambah dia.
Presiden menegaskan, semua sosok yang dipilihnya untuk susunan kabinet mendatang juga telah diperiksa latar belakangnya oleh sejumlah lembaga yang kompeten. “Kami telah memastikan (nama-nama calon menteri) ke KPK, PPATK. Masih kurang tidak?" katanya.
Menurut Jokowi, pihaknya juga masih memproses nama-nama calon menteri untuk susunan kabinet mendatang secara khusus. Bahkan, para calon menteri tersebut telah dipanggil ke istana pada Selasa dini hari sekitar pukul jam 3 pagi.
"Tadi malam kita panggilin semuanya sampai jam 3 malam. Kalian enggak di sini sih, jadi enggak tahu kan," ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi tak mau mengungkapkan siapa saja sosok yang dipilih sebagai menteri-menterinya. Jokowi juga tak memberikan kepastian kapan pengumuman kabinet tersebut akan dilakukan. “Tak mungkin saya sebut sekarang. Secepatnya, secepatnya," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved