Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan impor beras tidak akan dilakukan. Sebab stok beras sebesar 1,7 juta ton dianggap tidak mencukupi untuk tahun ini. Kepastian in dilontarkan Jokowi usai melepas simbolik operasi beras Badan Urusan Logistik (Bulog) dan sempat meninjau gudang stok beras, di Sunter Timur, Jakarta Utara.
"Kami ingin tunjukkan bahwa tidak di sini saja, tetapi di gudang yang lain. Bahwa, stok kita ini ada. Jangan sampai ada isu, pemerintah akan impor beras bahwa stoknya ada, seperti yang disampaikan Pak Kepala Bulog, 1,7 juta ton," kata Presiden Jokowi, Jumat (02/10).
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, malah mengatakan, impor dilakukan untuk menjaga stabilitas di pasar. JK mengatakan, impor akan dilakukan. Mengingat, stok yang ada di Bulog tidak mencukupi.
"Ini kan masalahnya kekeringan. Ya, kita tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah, maka kita buka kemungkinan impor secepatnya. Kita akan melihat itu sebagai kemungkinan, harus buka," kata JK.
Namun pendapat sebaliknya dikatakan Presiden Jokowi. Menurut Jokowi, alasan saat ini impor tidak dilakukan karena selain stok yang dianggap masih aman. Jokowi yakin akan ada stok tambahan dari sejumlah daerah yang saat ini sedang panen.
"Seperti di Karawang, Jawa Tengah ada, Jawa Timur ada, ini yang terus kita serap, diserap Bulog. Kami harapkan, stok Bulog masih ada tambahan sedikit lagi," kata JK.
Jokowi mengakui, badai El Nino sangat berpengaruh pada produksi beras petani. Walau begitu, dia belum mau menyerah dengan El Nino. Jokowi, hujan akan turun.
"Kalau Oktober sudah turun hujan, nah kami akan putuskan. Supaya petaninya senang, pedagang senang, dan masyarakat juga senang," ujar Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved