Kasus penembakan kepolisian kembali terulang. Kali ini, menimpa Bripka Sukardi yang tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Gedung KPK. Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo meminta seluruh bawahannya agar tidak takut dan gentar. Pelayanan kepada masyarakat tidak boleh kendur.
“Ini sesuatu yang sudah semakin membahayakan pada para petugas kepolisian. Tapi, kita tidak boleh mundur sedikit pun dalam melayani masyarakat," ujar Kapolri usai melayat di kediaman Bripka Sukardi, Jalan Cipinang Baru Raya RT 08 RW 06 Blok J, Jakarta Timur, Rabu (11/09).
Kapolri berjanji akan mengungkap kasus penembakan Sukardi ini secepat mungkin.
“Kasus ini harus kita ungkap secepatnya. Saat ini kita sudah menentukan untuk membuat DPO. Kita sudah bekerja keras dan sudah bergerak dari malam hingga pagi ini, dan kita sudah turunkan tim lain untuk peristiwa ini," ujar Kapolri.
Saat ini masih belum ditemukan hasil dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun Timur berjanji, kepolisian akan dengan sangat sigap bergerak mencari pelaku penembakan tersebut. “Kita akan terus kembangkan dan apapun yang sudah kita temukan (di TKP) sudah ditangani,” jelasnya.
Sukardi ditembak di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/09) sekitar pukul 22.15 WIB. Saat itu, Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra X bernomor polisi B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan 6 truk. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved