Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Teknis Polisi Militer (Rakornis Pom) TNI TA. 2017 yang diikuti oleh 132 peserta, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (06/03).
Didit menyampaikan bahwa, kegiatan Rakornis Pom TNI tahun 2017 kali ini mengusung tema “Dilandasi Loyalitas, Moralitas dan Integritas, Pom TNI Siap Untuk Mewujudkan TNI yang Solid, Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.
“Tema tersebut harus menjadi komitmen yang kuat jajaran kepolisian militer TNI untuk dapat merefleksikan dan merevitalisasi perannya guna meningkatkan kesiapan institusi polisi militer, sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004,” tutur Kasum TNI.
Kasum TNI menjelaskan, Rakornis POM TNI diarahkan guna memantapkan sinergitas pelaksanaan pembinaan teknis kepolisian militer di lingkungan TNI, terwujudnya koordinasi serta kerja sama dengan institusi penegak hukum dan kegiatan hak azasi manusia sehingga dapat tercipta suatu kondisi personel yang taat hukum.
“Sejak kepemimpinan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sudah diadakan revitalisasi besar-besaran untuk mewujudkan sinergitas dan interoperability di masing-masing satuan, khususnya di TNI tidak ada lagi ego sektoral,” terang Kasum TNI.
Lebih lanjut Didit mengatakan bahwa permasalahan dalam bidang tugas agar disampaikan secara terbuka, objektif dan dikomunikasikan dua arah, selanjutnya dibahas dan didiskusikan bersama guna mendapatkan solusi terbaik dengan memperhatikan seluruh aspek-aspek yang terkait secara komprehensif.
“Oleh sebab itu, semua pihak harus memiliki kesadaran untuk menerima saran, kritikan serta segera melakukan introspeksi internal terhadap kinerja selama ini, agar pelaksanaan program kerja kepolisian militer tahun 2017, bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Didit.
Kasum TNI menuturkan bahwa kebijakan Pemerintah dan Panglima TNI mengedepankan reformasi birokrasi yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dalam hal ini TNI melibatkan Polisi Militer dalam pembenahan di lingkungan TNI.
“Konsistensi pemberantasan korupsi di lingkungan TNI, dibuktikan dengan kasus korupsi pengadaan Alutsista, ini merupakan salah satu contoh yang harus dilakukan yaitu melaksanakan bersih-bersih sesuai dengan kebijakan Panglima TNI di tahun 2017,” jelas Kasum TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI juga mengatakan bahwa potensi penyalahgunaan wewenang jabatan dan korupsi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa serta pemanfaatan barang-barang milik negara yang ada kaitannya dengan kegiatan swakelola harus terus dikawal.
“Lakukan pengawalan dengan bersama-sama, bukan harganya, siapa pemenangnya, dari mana negaranya tapi proses pelaksanaan pengadaan dilakukan sesuai dengan peraturan atau perundang-undangan sehingga tidak menjadi masalah di kemudian hari,” ungkap Kasum TNI.
Didit memerintahkan kepada peserta Rakornis untuk melakukan evaluasi terhadap sistem dan mekanisme hubungan kerja POM TNI beserta peraturan-peraturan pendukung tugas guna tegaknya pemeliharaan, penegakan disiplin, hukum dan tata tertib, termasuk penguatan SDM POM TNI.
“Ciptakan paradigma pembinaan penegakkan disiplin, hukum dan tata tertib dengan pendekatan Nation Building yang berkaitan dengan sinergitas dan interoperability, baik terhadap personel maupun materiil pendukung, termasuk penegakkan aturan-aturan hukum yang berkaitan,” ujar Kasum TNI.
Mengakhiri amanatnya Kasum TNI menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya Rakornis POM TNI yang juga diikuti oleh rekan-rekan dari Polri dapat menumbuhkan pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang semakin solid serta integritas yang tinggi dibarengi koordinasi yang baik.
“Koordinasi bukan hanya sebatas slogan saja tetapi harus dikerjakan. Ingat, bahwa organisasi itu bernafas dan terdapat perubahan-perubahan disetiap waktu, oleh karena itu personel POM TNI harus fleksibel dan bijaksana di dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang ada,” pungkas Didit.
© Copyright 2024, All Rights Reserved