Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan sejumlah menteri terkait. Rakor yang digelar secara tertutup ini untuk membahas kerjasama peningkatan produksi komoditas pangan melalui investasi perluasan areal tanam di sektor pangan. Ada 3 sektor pangan yang menjadi prioritas yaitu peternakan sapi, lahan jagung dan lahan tebu untuk memasok pabrik gula.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan rapat kali ini hanya membahas soal pangan, terutama gula, jagung dan sapi. Untuk dapat mengakselerasikan investasi lahan tersebut, pihaknya sudah menyediakan lahan seluas hingga 2 juta hektare (ha). Sedangkan untuk persediaan lahannya akan dipersiapkan izin yang bersifat sementara dalam periode 2 minggu ke depan.
"Karena selama ini sejumlah perusahaan pabrik gula kekurangan lahan sehingga produksinya tidak optimal. Khusus gula ada sekitar 380.000 hektare dan 30 perusahaan siap operasi, ada 15 perusahaan sudah investasi bangun pabrik. Potensi ini mesti dimaksimalkan karena mereka sudah investasi," kata Amran kepada politikindonesia.com di Kantor Kementan usai rakor tersebut, Senin (18/07).
Menurut Amran, kurangnya ketersediaan lahan menyebabkan pabrik-pabrik gula tersebut tidak dapat memaksimalkan kapasitasnya secara penuh. Karena pemerintah ingin menekan impor gula seperti impor jagung yang sepanang tahun ini sudah turun hingga 47 persen.
"Potensi ini harus harus kita optimalkan. Mereka sudah investasi hingga Rp2-Rp4 triliun. Kapasitasnya 10.000 TCD tapi bahan baku yang tersedia hanya mampu mencukupi 5.000 TCD, jadi idle capacity," terang Amran.
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), San Afri Awang menambahkan, lahan seluas 2 juta ha tersebut tersebar di sejumlah provinsi Indonesia.
"Lahan tersebut tersebar di banyak banyak provinsi, bagian penting itu tentu Merauke. Lahan yang akan digarap di Merauke ada sekitar 1,2 juta ha. Walaupun lebih difokuskan di wilayah timur, namun kami yakin tidak akan terjadi konflik dengan masyatakat sekitar dan investasi pemilik modal," ungkapnya
© Copyright 2024, All Rights Reserved