Kepala Badan Intelijen Nasional, Marciano Norman, menjelaskan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan petinggi TNI hanya berisi makan siang dan membahas hal-hal umum. Terutama mengenai situasi keamanan saat ini.
"Melaporkan kalau situasi di dalam negeri aman dan kondusif," kata Marciano usai makan siang bersama Jokowi dan pejabat TNI lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (03/02).
Menurut Marciano, dalam pembicaraan itu sama sekali tidak menyinggung soal konflik KPK dan Polri. "Hanya bicara masalah keamanan secara umum. Di Indonesia kondusif, kegiatan-kegiatan semua dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan," ujar Marciano.
Marciano menjelaskan, dalam kesempatan tersebut Jokowi menyatakan bahwa undangan makan siang semacam ini perlu dilakukan setidaknya 6 bulan sekali. Jokowi bisa mengumpulkan semua petinggi TNI, di antaranya Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, termasuk didampingi oleh Seskab, Kepala Staf Kepresidenan, Menteri Pertahanan, termasuk Kepala BIN.
"Tujuannya untuk mendengarkan secara langsung kesiapan mereka dalam melaksanakan tugasnya," kata Marciano sambil menambahkan, presiden juga perlu mengetahui mengenai kendala-kendala yang dihadapi TNI dalam menjalankan tugasnya. Sebab, presiden adalah panglima tertinggi.
Hal senada dikatakan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. "Tadi ngomongin yang ringan-ringan aja kok," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, TNI hanya melaporkan situasi keamanan saat ini. Di mana seluruhnya terkendali dengan baik. "Situasi keamanan terkendali, stabilitas keamanan terjaga dengan baik, saya sampaikan ke presiden. Masyarakat tidak usah ribut, tenang-tenang saja," ujar Moeldoko.
Sejumlah petinggi TNI yang datang menemui Presiden Jokowi antara lain, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Danjen Kopassus Mayor Jenderal Doni Monardo, Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Moelyono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya Agus Supriatna.
Selain itu juga hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved