Kesiapan negara-negara ASEAN dalam menerapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mencapai 90,5 persen. Hal tersebut bila diukur dengan mekanisme penghitungan tingkat implementasi melalui metode ASEAN Economic Community (AEC) Scorecard.
"Itu berarti ASEAN telah menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan MEA tahun 2015. Semua negara anggota ASEAN diminta lebih keras dalam mencapai tingkat implementasi 100 persen," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, di Kuala Lumpur, Senin (27/04).
Di Kuala Lumpur, Mendag Rachmat Gobel dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menghadiri pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council) ke-13. Pertemuan ini merupakan rangkaian pertemuan KTT ASEAN Ke-26.
Menurut Rachmat, isu kerja sama ASEAN di sektor perdagangan jasa menjadi perhatian utama. Sebab, liberalisasi sektor ini akan semakin ditingkatkan melalui Paket 10 ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS).
Rachmat menegaskan, Indonesia perlu memikirkan langkah-langkah strategis dan rencana kerja paska 2015 hingga 10 tahun ke depan.
"Dalam mewujudkan kepentingan nasional Indonesia pada visi ASEAN ini, perlu keterlibatan secara aktif dari seluruh pemangku kepentingan di Indonesia agar Indonesia dapat memanfaatkan integrasi ekonomi yang semakin mendalam," kata Rachmat.
Ekonomi ASEAN pada 2014 tumbuh sebesar 4,4 persen. Permintaan domestik tetap bertahan yang didukung oleh konsumsi regional. Total perdagangan ASEAN pada tahun 2014 tercatat sebesar US$2,53 triliun atau meningkat 0,6 persen dari tahun 2013.
Di sisi investasi, investasi yang masuk ke ASEAN pada 2014 mencapai US$136,2 miliar atau meningkat sebesar 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved