Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merasa bangga apabila banyak lulusan pendidikan kelautan perikanan yang bekerja di luar negeri. Selain gaji yang lebih besar, alasan lainnya adalah, keinginan untuk mendapat sertifikat internasional. Diharapkan, saat kembali ke tanah air, lulusan perikanan itu dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
"Kami tidak masalah dengan mereka yang ingin bekerja di luar negeri. Karena mereka bisa mendatangkan devisa juga buat negara. Asalkan dalam pendidikan yang diterapkan di Indonesia harus ditanamkan integritas dan rasa nasionalisme yang tinggi agar mereka tak lupa pada Tanah Air," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) Rifky Effendi Hardijanto kepada politikindonesia.com di Kantor KKP, Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurutnya, pembangunan kelautan dan perikanan saat ini tergantung pada integritas dan kualitas SDM dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, keterampilan, kemampuan dan jiwa saing yang tinggi dalam menghadapi persaingan global juga sangat dibutuhkan. Sehingga kurikulum pendidikan kelautan dan perikanan masih terus perlu penataan ulang guna mempersiapkan para lulusan yang handal dan siap bersaing.
"Pada perkembangan di tingkat regional dan internasional salah satu konsekuensi logis dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN sehingga membutuhkan SDM dengan kompetensi yang tinggi. Karena di dunia internasional SDM Indonesia harus memiliki keahlian khusus di bidangnya yang bisa berasal dari lulusan pendidikan perikanan," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan kelautan dan perikanan penataan sistem pendidikan sangat diperlukan. Tujuannya, agar para lulusan sekolah perikanan Indonesia mampu bersaing di dunia internasional. Karena teknologi dan inovasi yang terus berkembang membuat tingkat persaingan tenaga ikut meningkat.
"Diharapkan kedepannya lulusan pendidikan perikanan ini lebih unggul dan bisa diandalkan dibandingkan dengan sekolah sejenis lainnya. Karena lulusan rsekolah kami memiliki integritas dan daya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan global. Sehingga mereka yang bekerja di luar negeri juga bisa mengharumkan nama Indonesia," paparnya.
Tak hanya lulusan, lanjutnya, kualitas dosen pun menjadi salah satu prioritas. Dari data Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) hingga saat ini satuan pendidikan tinggi KKP memiliki 202 dosen. Sebanyak 156 atau 77 persen diantaranya sudah bersertifikasi. Sedangkan sisanya yang belum tersertifikasi baru diangkat dari jabatan fungsional.
"Untuk tenaga pendidik kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas mereka. Seiring kami juga terus meningkatkan penerimaan anak didik. Pada tahun 2016, sebanyak 44 persen penerimaan anak pelaku utama kelautan dan perikanan. Mereka berasal dari anak nelayan, pembudidaya, pengelola dan pemasaran ikan serta petambak garam," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved