Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pada tahun 2016 ini, produksi ikan hasil budidaya mencapai 19,5 juta ton atau naik sekitar 2 juta ton dibandingkan tahun lalu.
"Dari total target tersebut sekitar 60 persennya merupakan rumput laut dan 40 persen sisanya merupakan ikan laut maupun tawar," kata Direktur Jendral Perikanan Budidaya RI, Slamet Soebjakto di Sukabumi, Selasa (05/01.
Slamet mengatakan, budidaya ikan air menjadi salah satu produk unggulan pihaknya untuk meningkatkan swasembada pangan yang merupakan program pemerintah pusat karena salah satu komoditas ketahanan pangan.
Namun Slamet mengakui pada 2015 lalu produksi hasil budidaya masih di bawah target, yakni hanya 14,5 juta ton dari target 17,9 juta ton. Tapi, pihaknya optimis produksi budidaya bisa terus digenjot yang salah satu penyediaan pakan, benih dan bibit yang berkualitas.
Apalagi saat ini, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi ditunjuk menjadi pilot project atau proyek percontohan pembuatan pakan murah berkualitas.
"Dengan adanya pakan murah dan berkualitas ini, akan menguntungkan pembudidaya karena selain bisa mempercepat pertumbuhan ikannya, juga ongkos produksi yang turun sehingga menambah semangat para pembudidaya ikan untuk mendongkrak produksinya," kata Slamet.
Slamet mengatakan, melalui program budidaya ikan ini lebih menguntungkan dari pada menangkap di alam. Sebab dengan melakukan penangkapan tersebut selain membutuhkan biaya yang besar juga harus mengandalkan ketersediaan yang ada baik di laut maupun di sungai. Selain itu, dengan cara menangkap ikan ini ada beberapa waktu terjadi paceklik ikan.
Maka dari itu, dengan cara budidaya ini keuntungan yang didapat oleh masyarakat akan lebih besar dan cepat, karena mulai dari ikan ukuran benih, konsumsi hingga bibit bisa dijual.
Selain itu, pasar di sektor perikanan ini masih terbuka lebar sehingga peluang usaha tersebut bisa manfaatkan oleh siapa pun yang ingin terjun ke dunia perikanan budidaya.
"Kami juga sudah menginstruksikan ke seluruh balai besar, unit pelayanan teknis daerah (UPT) untuk terus menggenjot produksi benih, sehingga pembudidaya tidak kesulitan mencari benih untuk bisnis perikanannya," pungkas Slamet.
© Copyright 2024, All Rights Reserved