Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) terkuat dari Partai Republik, Donald Trump, kembali melakukan kampanye kontroversial. Kali ini Trump menuding calon Presiden AS terkuat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dan Presiden Barack Obama bertanggung jawab atas lahirnya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Trump saat berbicara di Biloxi, Mississippi, mengatakan, pemerintahan Obama tidak memperhatikan seruannya untuk menyita aset minyak yang dikendalikan ISIS. Trump juga menuding Obama mengizinkan kelompok teror itu meraih kesejahteraannya.
"Mereka telah membuat ISIS. Bersama Obama, Hillary Clinton menciptakan ISIS," kata Trump, dilansir Guardian pada 3 Januari 2016.
Trump juga berkomentar tentang sengketa terbaru antara Iran dan Arab Saudi. Menurut Trump, Iran ingin mengambil alih Arab Saudi. "Di Teheran, mereka membakar Kedutaan Besar Arab Saudi. Dan yang sebenarnya adalah Iran ingin mengambil alih Arab Saudi. Mereka selalu menginginkan itu. Mereka ingin minyak," kata Trump.
Selama ini, Trump menuding Demokrat dan mantan presiden George W Bush sebagai biang kerok kerusuhan di Timur Tengah, khususnya mengutip keputusan presiden untuk menyerang Irak pada 2003.
Dalam beberapa pekan terakhir, dia juga sangat agresif dalam menyerang Hillary Clinton.
Tak hanya Trump tapi dua pesaing Trump lain, Carly Fiorina dan Rick Santorum, pada November 2015 juga menyebutkan Hillary Clinton dan Obama patut disalahkan atas perkembangan ISIS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved