Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu siang (13/09). Ini merupakan kunjungan Presiden RI setelah 11 tahun tak pernah berkunjung ke negara itu. Dalam kunjungan itu, Jokowi langsung melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah UEA.
"Dalam pertemuan itu dibahas mengenai beberapa hal, tentang isu ekonomi dan non ekonomi, seperti kerjasama pertahanan," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, kemarin.
Menlu Retno menjelaskan, dalam forum bisnis telah ditandatanganiMemorandum of Understanding antara PT. Pindad (Persero) dan Continental Aviation Services untuk kerja sama lisensi senapan SS2 dan pemasaran amunisi Pindad di wilayah Timur Tengah.
Kemudian di bidang ekonomi, Retno menggaris bawahi bahwa UEA merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia di Timur Tengah. "Dengan nilai perdagangan mencapai US$ 4,25 miliar pada tahun 2014, Indonesia menikmati surplus US$ 748 juta," kata Retno.
Selanjutnya di bidang investasi, UEA memiliki potensi sovereign wealth funds yang cukup besar. UEA merupakan salah satu investor besar dari Timur Tengah ke Indonesia yang selain melakukan investasi portofolio, namun juga melakukan investasi langsung dengan nilai PMA sebesar US$25,365 juta pada tahun 2014.
Sebagai salah satu hasil konkret dari kunjungan ini, Menlu RI dan Menlu PEA telah menandatangani MoU kerja sama penanggulangan perdagangan manusia dan perlindungan korban perdagangan orang RI-PEA.
MoU tersebut menyepakati kerja sama dalam penegakan hukum untuk mencegah perdagangan orang melalui deteksi dini, investigasi dan penuntutan. MoU juga menyepakati kerja sama dalam melakukan perlindungan, rehabilitasi dan bantuan termasuk repatriasi kepada korban perdagangan manusia.
“Pemerintah berusaha menjadikan PEA sebagai penghubung untuk masuknya produk-produk dari Indonesia ke Timur Tengah, mengingat bandara dan pelabuhannya dikelola dengan modern,” kata Retno.
© Copyright 2024, All Rights Reserved